Kutuliskan..

Hahay... Setelah sekian lama, aku melaut di dunia kepenulisan ini, akhirnya Tuhan membukakan satu pintu untukku. Memang benar sejak SMP aku suka menulis. Bukan menulis dalam media cetak apalagi elektronik seperti ini. Seperti kebanyakan orang pada masa yang sama denganku (tahun 90-an) diary adalah teman sejati bagi si melankolik, dan diary Mickey Mouse-ku yang beukuran saku adalah diary pertamaku. Yah, sudah bisa dipastikan isinya adalah cerita anak remaja di masa pubertas, haha... Itulah masa-masa yang paling lugu, emosional, dan tak terduga. Curhatan cinta tak terbalas, cinta diam-diam, dan kekesalan cinta tertuang di dalamnya. Tulisan-tulisan jujur yang mengabaikan aturan-aturan penulisan yang benar. Begitulah, tulisan yang menjadi cerminan kepolosan seorang remaja (ceilee...).

Bagiku, menulis adalah satu hal yang sangat menarik, sama halnya dengan membaca. Menulis membuatku dapat menuangkan semua pikiran-pikiran yang setiap harinya memenuhi kepalaku. Tiada hari tanpa berpikir, meskipun lebih seringnya adalah kepikiran, hehe... Di mana pun aku berada, dengan cara yang kadang elegan dan kadang tidak elegan, kedua mata dan leher ini melakukan gerakan senam yang tidak jelas, bergerak dan celingak-celinguk ke sana-ke mari. Dan objek yang paling kusukai adalah manusia. Ya, aku suka melihat ekspresinya, aktivitasnya, dan reaksinya. Aku suka mengamati semua itu.

Belum lagi kalau aku naik angkot, hmm, tiap orang yang duduk di dalam angkot wajib menjadi sasaranku, apalagi kalau sedang lampu merah di persimpangan. Berharap, andaikan mata ini adalah kamera tidak terlihat yang memiliki kemampuan dokumentasi seperti kamera yang sebenarnya. Sederetan penumpang dengan mata menerawang gak jelas juntrungannya dan mulut pelongo-pelongonya selalu menghiasi mobil berkapasitas 14 orang itu. Oh ingin rasanya aku memotret ekspresi-ekspresi alami itu, hahaha, apa menurutmu aku jahat sekali?? Kurasa tidak, karena aku tak bermaksud apa-apa, cuma ingin mengamati dan menikmatinya dalam hati, kan tidak merugikan orang lain toh... Aku selalu berharap, mereka tidak pernah menyadari Si Mata-mata ini, kalau tidak, upss.. bisa salah tingkah donk.

Tapi tenang, tak selamanya aku punya hasrat mengamat-amati orang lain. Kalau banyak pikiran atau sedang lelah, pikirankulah yang melanglang buana, bukan lagi mataku. Tiga puluh menit perjalanan adalah waktu yang cukup panjang untuk memutar film tanpa naskah dalam otakku. Nah, kalau sudah begini, bisa-bisa tanpa diperintah pikiranku sudah berlari dari Sabang sampai Merauke, dari Australia sampai Amerika, dari dan sampai ke mana-mana. Sedikit berlebihan sih, tapi itulah kenyataan. Bahkan hal yang belum pernah terpikirkan sebelumnya pun bisa bermunculan dalam kotak memoriku ini. Tak ada yang dapat menghentikannya kecuali sayup-sayup semakin dekatnya simpang rumahku yang memaksaku untuk siap-siap berteriak, "pinggir ya, Bang!!" hahaha :D

Nah, karena kebiasaan syaraf-syarafku yang tidak bisa diam inilah, aku menyimpulkan bahwa ada yang aneh denganku. Rasanya terlalu sulit untuk melarangnya melakukan apapun yang dia mau. Biarlah dia berkembang sebagaimana dia mau, hehe... Tapi, herannya aku suka hal itu. Aku suka berpikir dan aku suka menuangkannya. Tapi tak lagi seperti dulu, menuliskan kisah-kisah cinta monyet dalam diary yang tersembunyi dan terisolasi dari keramaian rumah tangga. Menulis yang membuatku lega. Menulis yang membuatku bebas dari pikiran-pikiran yang berputar-putar mencari jalan keluar.

Kini, bertahun-tahun berlalu, dan aku telah beralih dari penjabaran kisah pribadi semata. Tulisanku bukan lagi true story, tapi beraliran fiksi dan non fiksi. Sejalan dengan waktu, tanpa sadar HIDUP telah membentukku dalam menuangkan kisah dan pikiran dalam tulisan-tulisan dengan harapan dapat memberkati dan menginspirasi yang membacanya. Meskipun tulisanku bukanlah tulisan hebat yang dapat mengubah si pembacanya, tapi aku berharap tulisanku menjadi alat Tuhan dalam mengubahkan si pembaca, yang akan melahirkannya menjadi berkat baru bagi orang-orang di sekitarnya. For me, writing is one way to share something to another people..

Well, inilah pintu yang terbuka setelah sekian lama berenang dalam dunia yang aku suka. Setelah mengalami jatuh bangun dan penolakan di sana-sini, akhirnya yang namanya penantian pasti ada ujungnya. Tahun 2010 bulan Juli di saat aku hampir keluar dari fase empat tahunku (kuliah di fakultas ekonomi), untuk pertama kalinya tulisanku dimuat secara nasional dalam majalah pemuda Kristen bernama KINGDOM. Meski ini bukanlah ujung (akhir), tapi setidaknya ini menjadi ujung (awal) dari sebuah perjalanan yang memang harus kujalani. Meski tak banyak yang bisa mengerti pilihanku ini, aku akan terus mencoba sampai aku yakin bahwa benarkah ini menjadi pilihan yang tepat bagiku?? Let's do it now for my future...
Aku ingin meraih mimpiku seperti mereka meraih mimpinya, dan aku memerlukan-Mu untuk mewujudkannya bagiku. I hope so :")

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kangen.

Anak SD Era 90'an

Bahagia