Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2017

Rokok

Aku suka ngeliat orang-orang yang nggak merokok. Senang aja, karena mereka mengasihi diri mereka sendiri dengan cara menjaga paru-parunya. Terlepas dari mereka belum pernah mencicipi rokok sama sekali atau mantan pecandu. Aku salut dengan populasi langka ini, yang nggak ikut memperluas ranah polusi di bumi pertiwi. Aku acungin jempol sama mereka, karena perbuatan mereka ikut menyelamatkan kelangsungan hidup paru-paru orang di sekelilingnya. God bless them.. Dan buat orang-orang yang belum lepas dari jerat "si rokok" aku doakan semoga segera diberi pencerahan atau keajaiban yang sanggup mengubah kebiasaan merokok mereka. May God strengthen them all.. Aku yakin kebiasaan yang lebih baik pasti akan berkontribusi pada kehidupan yang lebih baik juga. Minimal untuk dirinya sendiri.

Reason

Everything happens for a reason But, sometimes it is not always relevant Yeah, sometimes, there is no a reason for a "why" Why do you love me? The questions to be asked often I don't know why I have no reason Just the way you are I don't know why == I am just trying to create a lyric in English. Sorry, this is my first time. ==

Sabar

Sabar, salah satu bagian dari buah Roh. Sabar itu kayak gimana? Aku bahas yang basic- nya aja ya.. belum 100% lulus jadi orang sabar soalnya.. ^^ Menurut aku, yang pertama, sabar identik dengan waktu. Maunya buru-buru, eh.. malah ada 'sesuatu', ujungnya harus menunggu. Saat-saat harus menunggu biasanya diikuti dengan perasaan bosan. Betul atau betul? Sabar... Yang kedua, sabar juga erat kaitannya dengan realita yang nggak sesuai harapan. Pengennya begini, eh, dapatnya malah begitu. Sabar... Contoh sederhana, pada saat mau ngejar waktu dan (ternyata) yang terjadi adalah, jalanan macet atau kereta telat/penuh. Nah lho, siapa yang bisa kendalikan macet di jalan? Siapa yang bisa kendalikan kereta datangnya telat? Udah gitu, penumpangnya membludak. Alhasil, udah telat, kegencet-gencet pula. Yah, kayak gitu, kadang realita nggak sesuai ekspektasi. Itu hal sehari-hari. Gimana hal yang lebih kompleks dan (mungkin lebih) memancing emosi? Masih bisa sabar? Hmm. Sabar. Memang