Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Jawaban Doa (2)

Saat kau sudah berdoa sungguh-sungguh, masakan Tuhan tidak menjawab doamu? Saat Tuhan telah menjawab doamu, masakan kau akan kecewa dengan itu? Semua doa akan menemukan jawabannya sendiri, sesuai rencana-Nya.. Jangan pernah kecewa dengan jawaban doamu, sekalipun tak seperti harapmu. Jika kau mau sedikit lebih percaya lagi, kau akan melihat lebih banyak lagi. Segala yang tak kau pahami saat ini, akan kau mengerti kelak. Segala yang kau terima saat ini, akan kau banggakan nanti.. Percayalah.. Percayalah kepada-Nya dengan segenap hati..

Sebatang Kara

Telah selama inilah aku... Sebatang kara mengarungi ibukota Kadang tenang, kadang goncang Sebatang kara menapaki kehidupan Kadang terang, kadang gelap Sebatang kara tanpa kawan Kadang tegar, kadang tepar Sebatang kara di setiap masa Sebatang kara menelan rasa Sebatang kara memendam segala Sebatang kara dengan air mata Sebatang kara untuk berani Sebatang kara untuk kuat Mustahil tanpa keluh kecewa Ragu melanda Kalut bergelut Sebatang kara aku jalani Kucoba terus ingatkan diri Ada sendiri yang tak benar-benar sendiri Ada sendiri yang tak selalu sepi Sebatang kara di genggaman-Nya Sebatang kara dengan hati-Nya Sebatang kara dalam peluk-Nya Kutenang s'bab Kau Bapaku...

Si Pemikir

Si pemikir yang hidup dalam pikirannya Pikirannya adalah dunianya Semakin dia berpikir semakin dia kelelahan Semakin dia berlari-lari dalam dunianya Semakin dia berpikir, semakin jauh dia berlari Si pemikir yang tiada ujungnya Si pemikir yang tiada berakhir Si pemikir yang selalu saja berpikir Si pemikir yang memikirkan apa saja Si pemikir yang tak pernah berhenti berpikir (gms_071117)

Ban Bebek Kuning

Ketika aku menuliskan hal ini, aku dalam keadaan sangat bingung. Aku nggak paham. Manakah yang harus kupilih? Manakah yang sebenarnya kehendakku yang semestinya harus kusesuaikan dengan kehendak-Nya? Aku seperti orang yang terapung-apung bersama ban bebek kuning di tengah kolam renang atau jangan-jangan di tengah samudera. Aku ingin menuju tepian. Tapi apa daya? Aku nggak bisa berenang. Hanya bisa berharap kedatangan tim penyelamat segera menghampiriku. Aku lelah. Aku lelah berusaha bergerak menepi. Aku lelah mengepak-ngepakkan tangan seolah aku bisa berenang. Aku. Dan diriku yang tak bisa apa-apa.

Jangan

Jangan datang kalau masih ragu Jangan kembali kalau cuma bergurau Jangan muncul kalau tidak benar-benar mau Tolong, jangan berikan ku harapan semu.. Apa maksudmu datang dan pergi? Apa maumu kembali sesuka hati? Muncul sesaat lalu hilang berhari-hari Menampakkan diri lalu cabut tanpa permisi Kau tau, lebih baik kau tak pernah kembali Atau kau mau, lebih baik aku yang pergi? (gms_110917)

Diam

Kadang2 semua itu hanya ada di dalam kepala kita. Bukan sesuatu yang benar2 riil. Ketika semua berputar-putar dan memenuhi. Begitu menyiksa. Seolah tak ada jalan keluar. Semua mentok dan tak tahu harus ke mana. Saat itulah kita memilih untuk diam... (Suatu hari di bulan September)

Kedai Kopi

Aku memperhatikan dia karena suaranya yang besar dan banyak tanya. Seorang bapak tua sedang berbelanja menggunakan t-cash. Momen langka bagiku. Di zaman serba digital, dengan segala keterbatasannya, bapak tua itu membeli berbagai makanan dan minuman. Dia memesan semuanya sendiri. Baik untuk dirinya, maupun untuk dibawa pulang. Mandiri. Salut. Sekaligus haru. Jadi teringat orang tua sendiri. Aku rindu. Di usia mereka yang hampir menginjak kepala 6. Di saat itu aku malah hidup berjauhan dengan mereka. Tanpa sadar mataku berkaca-kaca. Mungkin aku terlalu sensitif. Dengan hanya melihat pemandangan seperti inipun aku bisa tersentuh. Ah.. Aku terenyuh melihat wajah bapak tua yang duduk persis di depanku. Menikmati kesendiriannya. Sama seperti aku. Menyeruput segelas minuman yg kami pesan. Di meja kami masing-masing. Ah.. Momen ini sukses membuatku merasakan sesuatu yang tidak kutau apa namanya. Mmm...

Jawaban Doa

Aku hampir selalu percaya bahwa setiap doa pasti akan Tuhan jawab. Sekecil atau sebesar apapun permintaan kita. Ada yang sekejap dijawab. Tapi ada juga yang setelah lamaaa baru dijawab. Tuhan peduli sama kita. Meskipun nggak keliatan, tapi Dia selalu ada dan memperhatikan. Jadi nggak perlu kuatir sekiranya jawaban doamu nggak selalu sama dengan yang kamu mau. Sedih boleh, tapi ingat untuk sukacita lagi.. Percaya deh, Tuhan selalu punya kejutan buatmu. Jadi, siap-siap aja.. hehehe ^^

Nasi Jadi Bubur

Ada banyak kesalahan yang kulakukan dalam hidup. Salah memilih atau salah memutuskan sesuatu. Bukan hal yang mudah untuk melakukan yang benar. Setiap kesalahan pasti punya akibat yang mengikutinya. Setiap kali aku salah, aku pasti langsung menyesal. Tapi apa gunanya? Tidak mengubah keadaan. Karena seringkali nasi sudah menjadi bubur.

Rokok

Aku suka ngeliat orang-orang yang nggak merokok. Senang aja, karena mereka mengasihi diri mereka sendiri dengan cara menjaga paru-parunya. Terlepas dari mereka belum pernah mencicipi rokok sama sekali atau mantan pecandu. Aku salut dengan populasi langka ini, yang nggak ikut memperluas ranah polusi di bumi pertiwi. Aku acungin jempol sama mereka, karena perbuatan mereka ikut menyelamatkan kelangsungan hidup paru-paru orang di sekelilingnya. God bless them.. Dan buat orang-orang yang belum lepas dari jerat "si rokok" aku doakan semoga segera diberi pencerahan atau keajaiban yang sanggup mengubah kebiasaan merokok mereka. May God strengthen them all.. Aku yakin kebiasaan yang lebih baik pasti akan berkontribusi pada kehidupan yang lebih baik juga. Minimal untuk dirinya sendiri.

Reason

Everything happens for a reason But, sometimes it is not always relevant Yeah, sometimes, there is no a reason for a "why" Why do you love me? The questions to be asked often I don't know why I have no reason Just the way you are I don't know why == I am just trying to create a lyric in English. Sorry, this is my first time. ==

Sabar

Sabar, salah satu bagian dari buah Roh. Sabar itu kayak gimana? Aku bahas yang basic- nya aja ya.. belum 100% lulus jadi orang sabar soalnya.. ^^ Menurut aku, yang pertama, sabar identik dengan waktu. Maunya buru-buru, eh.. malah ada 'sesuatu', ujungnya harus menunggu. Saat-saat harus menunggu biasanya diikuti dengan perasaan bosan. Betul atau betul? Sabar... Yang kedua, sabar juga erat kaitannya dengan realita yang nggak sesuai harapan. Pengennya begini, eh, dapatnya malah begitu. Sabar... Contoh sederhana, pada saat mau ngejar waktu dan (ternyata) yang terjadi adalah, jalanan macet atau kereta telat/penuh. Nah lho, siapa yang bisa kendalikan macet di jalan? Siapa yang bisa kendalikan kereta datangnya telat? Udah gitu, penumpangnya membludak. Alhasil, udah telat, kegencet-gencet pula. Yah, kayak gitu, kadang realita nggak sesuai ekspektasi. Itu hal sehari-hari. Gimana hal yang lebih kompleks dan (mungkin lebih) memancing emosi? Masih bisa sabar? Hmm. Sabar. Memang

Percaya Tuhan

Tuhan yang menyediakan, itu pasti Tapi bukan artinya kita cuma menanti Tanpa ikut melakukan apapun aksi Tuhan yang memelihara, itu janji Tapi bukan berarti kita cuma menagih Tanpa turut usahakan yang berarti Percaya Tuhan bukanlah berdiam diri Seakan beres dengan cukup hahahihi Meskipun kadang hidup dengan tragedi Tetaplah teguh pada iman dan jati diri

Jatuh Cinta dan Mencintai

Kapan terakhir kalinya kamu jatuh cinta dan mencintai? Sebelum sampai pada jawaban, aku ingin tau apa beda jatuh cinta sama mencintai.. Jatuh cinta karena dia tampan/menawan, mapan, anak Tuhan, sopan, terdepan, barangkali siapapun bisa melakukannya... Tetapi, mencintai walaupun dia menyebalkan, mengesalkan, mengecewakan, gak sesuai harapan, itu sih peer banget... Kayaknya, jatuh cinta itu lebih mudah dibandingkan mencintai yaa.. Mencintai bukan hanya soal fisik atau yang kelihatan oleh mata.. Jika kita melihat cinta dari banyak sudut, mencintai bukan lagi cuma antara pasangan, tapi juga bisa dengan keluarga, sahabat, sesama, dsb.. Itulah sebabnya kenapa orang tua disebut mencintai anak, bukan jatuh cinta pada anak.. bagaimana dia bisa tetap mencintai anaknya walaupun secara fisik/non-fisik punya kekurangan, bandel gak ketulungan, sering bikin salah, mengecewakan, dst.. Aku pikir sama saja halnya dalam persahabatan/persaudaraan.. tetap mencintai sahabat/saudara walaupun dia itu

Tepat

Yang penting itu bukan soal cepat. Juga tidak perlu ada kata telat. Ini tentang ke-tepat-an. Waktu yang tepat. Orang yang tepat. Kondisi yang tepat. Karna ke-tetap-annya, sekali seumur hidup. Kamu mau diburu-buru, tapi abis itu pisah? Kalau ada apa-apa sama pernikahan kamu, yang nanggung siapa? Jadi kalau ada yang nanya, "kapan nikah?" Yaudah, senyumin aja. Bilang, "tunggu aja tanggal mainnya.." :)

Rintangan

Rintangan itu memang harus dihadapi. Seperti hari ini. Pulang sermon lebih cepat, gak ada rapat, dan aku memutuskan utk balik ke cisauk aja. Kukira semua akan berjalan mulus. Tapi ternyata tidak. Rasanya kesal campur nyesek, padahal udah doa semoga keretanya telat dan nungguin saya datang.. karna aku nebeng sama kak cici, jadi ngerasa gak enak hati juga soalnya jalanan macetnya gak ketulungan, masak menuju ke palmerah 40 menit sendiri..  udah sama dgn perjalanan dari palmerah ke cisauk.. pas nyampe di palmerah, cuma bisa ngeliatin kereta yg berangkat dan menunggu kereta berikutnya 30 menit lagi.. belum selesai di situ, di stasiun sudimara tiba-tiba masinis muncul ke gerbong memeriksa pintu-pintu.. katanya ada yang belum ketutup, jadi gak bisa lanjutin perjalanan.. sesuatu yah.. rintangan memang selalu ada.. doa juga gak selalu terjawab.. ada hal-hal yang gak sesuai harapan kita.. tapi kita dituntut untuk selalu sabar dan bersukacita.. kalo yang beginian aja masih berhasil bikin kesal

Langit

Dulu, waktu aku masih jadi 'pengacara' alias pengangguran banyak acara, aku suka sekali menatap langit sore. Ya. Langit. Seperti orang kurang kerjaan saja? Ya, memang. Bagiku, dia seperti lembaran kertas panjang atau kanvas luas tanpa batas. Pikiranku melayang. Andai aku bisa berkelana ke sana atau ke mari. Andai aku bisa melakukan ini. Andai aku menjadi itu. Bebas. Tanpa arah. Absurd. Kadang aku menemukan burung elang terbang jauh di atasku tatkala aku menikmati kosongnya langit. Aku berpikir, pesan apa yang ingin dia simbolkan padaku? Apakah hanya kebetulan belaka? Namun dia selalu berhasil menciptakan lengkungan di wajahku dan sesuatu di kepalaku. Dasar. Si pemikir. Atau si penghayal? Sekarang, aku mulai jarang menatap langit. Mungkinkah karna aku 'terlalu sibuk'? Sampai sore ini, aku kembali teringat momen itu. Sudah terlalu lama aku tak merasakannya. Damai dalam diam. Diam dalam damai. Dalam diam aku berdamai.

Baik vs Tepat

Gambar
Baik itu tidak sama dengan tepat.. Mungkin banyak yang baik, tapi tidak semuanya yang tepat.. Kalau semua yang baik itu tepat untukmu, gimana ceritanya? Kan satu orang untuk selamanya.. Makanya perlu yang tepat, bukan hanya baik.. Karena menjadi "baik" saja tidak cukup.. Menjadi "tepat" juga tidak instan, perlu proses lebih jauh..  Tapi ini bukan soal berapa lamanya.. Ada yang sudah sekian lama menjalin hubungan, tapi tak bertemu di pelaminan.. Ada yang baru sekian lama berkomitmen, malah berujung di pemberkatan nikah.. Begitulah kadang-kadang.. Kadang-kadang begitulah.. Namanya juga Misteri Ilahi..

Privasi

Gambar
Ada momen-momen yang memang tidak terekam di sosmed, tapi terekam di memori yang tak termakan zaman.. Sebut saja namanya "privasi".. : p

Mereka

Hari ini.. Aku menyadari sesuatu.. Mei 2013 ke Juni 2017.. Tahun telah berganti.. Mereka juga telah berganti.. Hanya satu yang tak terganti.. Perasaanku masih sama.. Seperti empat tahun lalu.. Bahkan bertambah dan bertumbuh.. Bersama mereka aku lupa cara menghitung waktu.. terasa begitu cepat berlalu.. dan aku mendapati diriku bebas dalam kasih sayang.. Bersama mereka aku lupa cara tertawa jaim.. terasa begitu lepas.. dan aku mendapati diriku ringan dalam keriangan.. Bersama mereka aku lupa cara mendandani diri.. terasa begitu cantik.. dan aku mendapati diriku nyaman dalam kepolosan.. Para bocah yang mungkin di saat mereka dewasa tak lagi mengingat setiap momen ini.. Para bocah yang mungkin di kemudian hari tak lagi tau siapa namaku.. Bukan masalah.. Tak jadi soal bagiku.. Aku tetap bersyukur mengenal mereka.. Para bocah yang bikin hidupku lebih hidup.. Tawa mereka.. Polosnya mereka.. Salahnya mereka.. Bijaknya mereka.. Telah mengajarkanku banyak hal yang tidak te

Kopi 50%

Langit gelap. Bumi basah. Hari ini. 22. Aku dan teman. Se-tumbler kopi dengan setengah harga. Duduk di pojok. Menunggu tumpahan dari langit berhenti. Kubicara padanya. Berhentilah. Sudah lebih sejam. Aku ingin pulang. Tapi tak bisa apa-apa. Dalam diam otakku mengajakku berputar-putar. Siapapun, tolong beritahuku jalan keluar. Ah. Lelah. Menebak tanpa henti. Menerka tanpa ujung. Kapan? Di mana? Sudahlah. GMS_220916 "Catatan ini tersimpan di handphone-ku. Aku nggak terlalu ingat sesuatu apa yang bikin otakku berputar-putar waktu itu. Aku diam bersama kopi. Bukan bermaksud kekinian. Hanya memanfaatkan momen 50%. Bertepatan dengan hujan. Aku menunggu. Sampai matahari pamit dari pandangan."

Karena Karunia

Renungan hari ini mengingatkanku sesuatu yang berharga. Catatan kecil ini akan terus menjadi pengingat bagiku. Mungkin juga bagimu yang entah sengaja ataupun tidak sengaja bisa sampai di blog ini. Semoga memberkati.. Lalu Ia (Yesus) berkata: "Sebab itu telah Kukatakan kepadamu: Tidak ada seorang pun dapat datang kepada-Ku, kalau Bapa tidak mengaruniakannya kepadanya." (Yohanes 6:65) Benar bahwa keselamatan adalah Anugerah dan itu hanya dapat diperoleh dari Tuhan Yesus.. Datanglah kepada Yesus dan engkau akan selamat.. Tetapi ingat kalaupun kita bisa datang kepada Yesus, itupun adalah anugerah.. Bukan karena kesalehan atau kekuatan kita sendiri.. Tak seorangpun pantas menganggap dirinya layak di hadapan Tuhan.. Berserah kepada Yesus, tubuh, roh, dan jiwaku.. Kukasihi, kupercaya, kuikuti Dia trus.. Aku berserah, aku berserah.. Kepada-Mu Juruslamat, aku berserah..