Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

Senja

Ke mana kita? Senja di mana? Gelap kan datang Termangu Tanpa arah Tanpa teman

Pikir-pikir lagi

Kenali dulu dirimu. Pastikan kau bisa terima kekuranganmu, kelebihanmu. Kembangkan. Pertahankan. Ciptakan dirimu yang sebaik-baiknya. Lalu mulailah kenali dirinya. Pastikan kau bisa terima kekurangannya, kelebihannya. Pertimbangkan. Komunikasikan. Baru tetapkan dia lah yang terbaik. Senantiasa doa sertakanlah. Jawaban iya, jangan tunda, lakukanlah. Jawaban tidak, jangan paksakan, relakanlah. Jangan menyalahkan keadaan. Apalagi siapa pun. Tak perlu sesali atau hakimi. Apalagi kutuki. Pikir-pikir lagi. Everything happens for a reason. Keep changing and growing up. Day after day. Be the best in you. Whatever will be, will be. At the end, God will create all in His time. Be still and trust Him. And we know that all things work together for good to them that love God, to them who are the called according to his purpose. (Romans 8:28)

Waktu

Gambar
waktu mengiringi menjalani hari-hari aku masih menanti jawaban menghampiri matahari dan bulan berganti jawaban masih tak pasti semakin banyak jejak kaki pencarian belum terhenti duduk seorang diri lelah pula sang hati berakhir kah di sini? sia-sia kah semua ini?

Malam

Gambar
kubenci pada malam menarikku jumpai kelam bagai terjerumus liang bagai melihat pekat ingin pergi berlalu menjauh kuajak kakiku mengejar temarang bersama waktu tapi aku tersandung tolong!!! jangan biarkan aku aku tak mau ku ingin satu hati-Mu masihkah? terima aku mohonku

Keliruku

Gambar
tangan-Nya menemukanku menggenggamku, menuntunku namun, pernah kuberlalu dengan arahku, hanya tentangku ikuti kehendakku, bukan kehendak-Nya turuti inginku, bukan ingin-Nya kupikir akan baik-baik saja seperti yang kureka-reka kupikir sedang di jalan lurus seperti yang kupikir terus sejauh ku berjalan tiada kutemu tujuan tiada kuraih angan tiada kugapai idaman aku tersadar akan keliruku aku dirundung malu wahai kepala pongah di mana sudah? sesak, retak, rusak hatiku hilang bentuk gelap berbaur dingin adakah jalan lain? tak sangka di sini bersama rapuh diri aku perlu tangan itu membetulkanku si hancur ini aku rindu hati itu melingkupiku si parah ini aku butuh terang itu menerangiku si buta ini

Pasangan Hidup

Pasangan hidup seperti apa yang kamu harapkan? Tentu saja setiap orang memiliki kriteria. Entah secara keimanan, keluarga, karakter, fisik, status, dsb. Wajar, menurutku nggak ada yang salah. Bukankah setiap orang mengharapkan yang terbaik untuk hidupnya? JELAS. Apalagi untuk yang "sekali seumur hidup". Tapi kadang kita pun harus realistis, nggak ada yang sempurna. Sampai kapan pun, tak akan kau temukan. Ya, ya, betul, aku tau itu. Tapi bukan itu masalahnya. Sudahlah, jangan milih-milih, kata orang. Umur udah berapa? Lho, untuk keputusan sekali seumur hidup masa iya aku nggak milih? Kucing dalam karung? No, thanks. Liat tuh, artis si A, umur baru 20-an udah nikah 3 kali, lha elu? Sekali juga belom. Nyinyiran semacam ini pernah mendarat di telingaku. Apa kata loe aja deh, sahutku dalam hati, sambil tersenyum pahit. Sesungguhnya orang-orang itu nggak tau apa-apa tentang kita. Menikah cepat bukanlah target utama. Menikah tepat adalah tujuan. Right man in the right time. Ap

Pernikahan

(Tulisan ini didapat dari WAG dan sebagai perenungan)  Mengapa orang menikah ? Karena mereka jatuh cinta. Mengapa rumah tangganya kemudian bahagia ? Apakah karena jatuh cinta ? Bukan... Tapi karena mereka terus bangun cinta. Jatuh cinta itu gampang, 10 menit juga bisa. Tapi bangun cinta itu susah sekali, perlu waktu seumur hidup... Mengapa jatuh cinta gampang ? Karena saat itu kita buta, bisu dan tuli terhadap keburukan pasangan kita. Tapi saat memasuki pernikahan, tak ada yang bisa ditutupi lagi. Dengan interaksi 24 jam per hari 7 hari dalam seminggu, semua belang tersingkap... Di sini letak perbedaan jatuh cinta dan bangun cinta. Jatuh cinta dalam keadaan menyukai. Namun bangun cinta diperlukan dalam keadaan jengkel. Dalam keadaan jengkel, cinta bukan lagi berwujud pelukan, melainkan berbentuk itikad baik memahami konflik dan ber-sama2 mencari solusi yang dapat diterima semua pihak. Cinta yang dewasa tak menyimpan uneg2, walau ada beberapa hal peka untuk bisa diungkapkan

Cinta itu (2)

Adalah lebih dari cukup Mengetahui bahwa dirimu dicintai Cinta itu... Ada yang bisa kau genggam Ada pula yang harus kau lepaskan Tak perlu takut mencintai Meski tak selamanya indah Tak perlu ragukan takdirmu Kalau jodoh tak lari ke mana

Cinta itu

Cinta itu mesti keduanya Jadi balance dan saling melengkapi  Kalau cuma salah satu Itu namanya "cin" atau "ta" Ya nggak, cyiinn??

Tulisanku di Majalah

Gambar
Hihihii... Bahagia dan bangga! Tulisanku dimuat.. wow.. prestasi.. yiihhaaa... wkwkwk... Berkat sentuhan dari sang editor, artikelku pun jadi makin ciamik.. thank you, mba wulan.. ^^ Dimuat aja udah senang yaa.. apalagi ini, ngeliat judulnya jadi salah satu "highlight" di cover, duuh rasanya pengen jingkrak-jingkrak... ulalaaa...  Maafkan kenorakan saya, mohon dimaklumi.. secara "perdana" gituu... hahaha Ini dia penampakan karya saya di Majalah Inovasi milik Kementerian Sekretariat Negara.. Semoga saja tidak berhenti sampai di sini ya.. ^^ Semangat!!

I surrender

Gambar

Mak, Mak...

Gambar
Persis tadi siang. Tiba-tiba aku merindu. Langsung kutanya kabarmu lewat sms & wa. Tak ada balasan. Tapi tiba-tiba telepon masuk darimu. Suaramu berat. "Mamak batuk?" "Lagi di rumah sakit, nang.." Jedeeerr!! "Diinfus. Dua botol." "Kok bisa?" Lalu dirimu bercerita sedikit dan meminta doa supaya semua baik-baik saja. Ah, rasanya aku ingin memelukmu detik itu juga. Tanpa sadar mataku berkaca-kaca. Aku berusaha menahan. Rasanya ingin terbang dalam sekejap. Untuk menemanimu. Tapi aku cuma bisa berdoa. Semoga tidak ada hal buruk terjadi. Tiga jam berlalu. Aku sudah tak sabar mendengar kabarmu. Aku sms lagi. Aku menunggu. Tak ada balasan. Aku telepon. Tak ada jawaban. Pikiranku kalut. Kutelepon my brother. Tak diangkat.  Aaahh... Di mana kalian semuaa?? jeritku dalam hati. Pada nada sambung penghabisan, tiba-tiba kudengar jawaban. Akhirnya. Suara berat lagi. Ah.. Aku baper. "Lagi di mana, dek?" "Baru bangun, kak.." Tu