Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2020

Ribut

Aku berterima kasih untuk kamu yang telah mengingatkan aku tentang bersyukur.  Belakangan rasanya isi kepalaku kayak kembang api tahun baru. Ribut. Masa lalu, masa kini, masa depan. Muncul silih berganti. Sampai2 susah tidur. Aku menjadi kuatir dan overthinking. Bawaannya menyendiri, egois, dll. Kepikiran hal-hal buruk di masa lalu, bahkan yang belum tentu terjadi di masa depan. Aku lupa menyadari dan mengindahkan yang aku punya saat ini. Aku lupa tentang bersyukur dan menerima kehidupan. Ya, harusnya aku bisa lebih berterima kasih untuk nafas, keberadaan diri sendiri, kehadiran orang2 yang menyayangiku dan aku sayangi, pekerjaan, dst. Baik dan buruknya. Satu paket. Ternyata, aku tidak tau apa-apa tentang hidup. Semoga aku bisa lebih dewasa dalam memahami dan menyikapi diri sendiri dan hidup yang kujalani. 

Amor Fati

Gambar
Sebenarnya, kita semua memiliki penderitaan yang tidak bisa kita selesaikan walau dengan seluruh tenaga sekalipun. Berusahalah untuk mencintai takdir Anda agar benih tersebut dapat tumbuh. Setelah ia menerima sepenuhnya takdir itu sebagai bagian dari hidupnya, barulah akan muncul kekuatan untuk bertahan. Sebuah bayangan pasti akan muncul bila seseorang tertimpa cahaya. Bayangan itu tidak terelakkan. Karena itu terimalah takdirmu, bertahanlah, jadikan ia teman. Kamu akan bisa melewatinya dengan baik, dengan belajar setahap demi setahap cara mencintai takdir itu. Hiduplah. Hiduplah dengan sepenuh hati. Kamu salah, jika tidak ingin hidup. Kamu itu penting. Walaupun kamu tidak memiliki apapun, kamu tetap bernilai. Manusia ada bukan karena bernilai, manusia bernilai karena ada.