Ini Masih Awal

Hmm, hari ini, aku beli majalah Kingdom edisi Agustus 2010. Sekali lagi, fiksiku terpampang jelas di halaman 12 dan 13. Tapi, that's all. Cuma itu saja. Gak ada lagi tulisanku yang lain yang dimuat di edisi kali ini. I don't know, sejujurnya aku agak sedih, karena rubrik warning bukan aku lagi yang mengisi. Aku sempat berpikir bagaimana nasib tulisan-tulisanku yang lain? Kenapa tidak muncul ya?

Dengan setengah hati kubaca tulisanku yang pernah juga nagkring di majalah dinding UKM KMK USU sewaktu aku tidak menjabat lagi sebagai Tim Mading. Cuma bedanya dalam fiksi yang ini, ada beberapa editan di sana-sini, tentu saja demi perbaikan dan kualitas yang lebih baik lagi. Soalnya ini kan mau dibaca secara nasional, bukan lagi kancah rumah persekutuan semata, hehe.. Kalo jelek-jelek banget kan bisa bikin malu tuh, tapi entahlah semoga aja yang baca bisa mengerti dan menangkap pesan yang ingin aku sampaikan.

Pas aku baca lagi tulisan-tulisan yang lain, eh, ternyata bagus-bagus banget. Jujur aja aku jadi merasa tidak ada apa-apanya sama sekali dibandingkan dengan penulis lain yang ada di Kingdom, hiks.. Ini pukulan telak bagiku yang membuatku sadar akan kekuranganku, sehingga aku tidak menjadi seperti katak dalam tempurung.

Beruntung banget sih Tuhan ngasih aku moment seperti ini, jadi aku termotivasi buat belajar lebih banyak karena aku menyadari betapa banyaknya hal yang tidak aku ketahui dan tidak aku kuasai (mampu). Benar-benar masih jauh perjalananku ini. Aku memang harus memulainya dari NOL. Kalau tidak, bisa-bisa nanti aku jadi mudah sombong dan suatu saat bila kujatuh nanti itu pasti akan sangat menyakitkan. Waduh, aku bicara apa sih, hehe... Tapi, untunglah Tuhan cepat-cepat menyadarkanku arti semua yang terjadi ini, hihi, jadi aku bisa bereaksi lebih cepat dan beraksi lebih mantap nantinya, haha...

Ini masih awal. Begitulah, aku akan terus mencoba dan terus belajar menjadi seseorang, seperti yang sudah Tuhan rencanakan. Aku yakin aku pasti bisa. Walaupun kurasa masih teramat jauh ujung jalan itu, tetapi yang kutahu pintu menuju ke sana sudah terbuka saat ini. Dia menyuruhku untuk segera masuk ke dalamnya, dan aku harus masuk. Sesungguhnya telah lama aku menantikan pintu itu terbuka bagiku. Yah, meskipun aku belum tahu akan ada apa di dalam sana, aku tetap harus masuk. Aku pasti bisa karena yang kutahu Tuhan tidak mungkin membukakan pintu bahaya bagi anak-Nya yang dikasihi. Bukan begitu??
Amiiin :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kangen.

Anak SD Era 90'an

Bahagia