Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2014

Kangen.

Hari ini. Entah karena apa. Mendadak isi hati dan isi pikiran rasanya seperti mainan anak yang berserakan. Aku sedang patah hati? Bukan.  Aku sedang jatuh cinta? Gak juga.  Lalu?  Sometimes, ada masa di mana kita merasa enggak jelas. Gak bersemangat. Gak antusias.  Galau? Nggak lah. Ini bukan galau. Apa yang mesti digalaukan?  Mungkinkah ini hanya fase mengalir? Membawaku bersama keinginan dan harapan. Tiba-tiba aku merasa mungkinkah karena aku sedang rindu rumah?  Rindu mamak. Rindu bapak. Rindu makan bersama.  Rindu nonton OVJ bareng. Rindu ngobrol-ngobrol sampai larut malam.  Rindu ngusuk kaki dan tangan mamak. Rindu bikin teh untuk bapak.  Rindu dicerewetin. Rindu disuruh-suruh. Rindu melawan. Rindu dicayang-cayang pas lagi bobo.  Rindu diajak mamak ke pajak, belanja sampai keliling demi beda 5ribu perak atau karena nyari model lain, tapi ujung-ujungnya sama aja, balik juga ke tempat semula. Dan ternyata, itu menurun ke aku lho, mak ee... hahahaa..

Di doa ibuku namaku disebut...

Rabu malam kemarin ada kegiatan naposo (pemuda) doa bersama di gereja. Temanya tentang mengasihi dan membahagiakan orang tua. Aku sempat sharing singkat di situ tentang perjalananku dulu mendapatkan pekerjaan setelah lebih dari 6 bulan menganggur. Dulu aku sempat berpikir bahwa gak punya kerjaan berarti gagal bikin orang tua bahagia. Oke mungkin itu ada benarnya. Tapi apakah hanya itu yang disebut membahagiakan dan mengasihi orang tua? Intinya poin yang kubagikan tadi adalah kita memang gak bisa selalu membahagiakan orang tua kita, tapi Tuhan selalu bilang hormatilah orang tuamu supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan Tuhan Allah kepadamu (Hukum Taurat ke-5). Ada hal yang pengen aku share tapi belum kesampaian. Makanya aku tuliskan di sini aja yaa.. Jadi begini, tiap orang pasti pengen bikin orang tuanya senang dan bahagia kan ya? Masa sih ada anak yang senang liat orang tuanya nangis? Yang jadi soal adalah apa sih parameternya supaya bisa disebut mengasihi dan membahagiakan

Masa-masa ini

God, aku udah gak bisa mikir. Gak tau mau gimana lagi. Sepertinya harapan udah abis lenyap. Aku ingin pergi, tapi gak tau ke mana. Aku ingin berubah, tapi gak tau harus seperti apa. Seringkali aku merasa kok aku gak mampu ya? Kok aku gak sabaran ya? Kok aku gak bisa menikmati yang aku punya ya? Keinginan daging kayaknya lebih besar dari penantianku kepada kehendak-Mu. Aku merasa lemah. Aku takut lengah, Tuhan... Sungguh… Aku merasa udah gak yakin lagi dengan diriku sendiri. Sekakan semua ini hanya pemborosan tenaga. Aku berteriak dalam hati, “Aaaaa…. Tuhan!!! Tolong aku!!!” Tolong aku untuk menyukai apa yang Tuhan beri padaku. Tolong aku untuk bersyukur di dalam kelemahanku. Tolong aku untuk memuliakan-Mu di dalam kekuranganku. Tolong aku untuk terus mengarahkan pandanganku kepada Terang-Mu yang ajaib, ya Tuhan... Aku pikir hanya itulah satu-satunya yang sanggup membuatku bertahan di masa-masa seperti ini...