Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2017

Tepat

Yang penting itu bukan soal cepat. Juga tidak perlu ada kata telat. Ini tentang ke-tepat-an. Waktu yang tepat. Orang yang tepat. Kondisi yang tepat. Karna ke-tetap-annya, sekali seumur hidup. Kamu mau diburu-buru, tapi abis itu pisah? Kalau ada apa-apa sama pernikahan kamu, yang nanggung siapa? Jadi kalau ada yang nanya, "kapan nikah?" Yaudah, senyumin aja. Bilang, "tunggu aja tanggal mainnya.." :)

Rintangan

Rintangan itu memang harus dihadapi. Seperti hari ini. Pulang sermon lebih cepat, gak ada rapat, dan aku memutuskan utk balik ke cisauk aja. Kukira semua akan berjalan mulus. Tapi ternyata tidak. Rasanya kesal campur nyesek, padahal udah doa semoga keretanya telat dan nungguin saya datang.. karna aku nebeng sama kak cici, jadi ngerasa gak enak hati juga soalnya jalanan macetnya gak ketulungan, masak menuju ke palmerah 40 menit sendiri..  udah sama dgn perjalanan dari palmerah ke cisauk.. pas nyampe di palmerah, cuma bisa ngeliatin kereta yg berangkat dan menunggu kereta berikutnya 30 menit lagi.. belum selesai di situ, di stasiun sudimara tiba-tiba masinis muncul ke gerbong memeriksa pintu-pintu.. katanya ada yang belum ketutup, jadi gak bisa lanjutin perjalanan.. sesuatu yah.. rintangan memang selalu ada.. doa juga gak selalu terjawab.. ada hal-hal yang gak sesuai harapan kita.. tapi kita dituntut untuk selalu sabar dan bersukacita.. kalo yang beginian aja masih berhasil bikin kesal

Langit

Dulu, waktu aku masih jadi 'pengacara' alias pengangguran banyak acara, aku suka sekali menatap langit sore. Ya. Langit. Seperti orang kurang kerjaan saja? Ya, memang. Bagiku, dia seperti lembaran kertas panjang atau kanvas luas tanpa batas. Pikiranku melayang. Andai aku bisa berkelana ke sana atau ke mari. Andai aku bisa melakukan ini. Andai aku menjadi itu. Bebas. Tanpa arah. Absurd. Kadang aku menemukan burung elang terbang jauh di atasku tatkala aku menikmati kosongnya langit. Aku berpikir, pesan apa yang ingin dia simbolkan padaku? Apakah hanya kebetulan belaka? Namun dia selalu berhasil menciptakan lengkungan di wajahku dan sesuatu di kepalaku. Dasar. Si pemikir. Atau si penghayal? Sekarang, aku mulai jarang menatap langit. Mungkinkah karna aku 'terlalu sibuk'? Sampai sore ini, aku kembali teringat momen itu. Sudah terlalu lama aku tak merasakannya. Damai dalam diam. Diam dalam damai. Dalam diam aku berdamai.

Baik vs Tepat

Gambar
Baik itu tidak sama dengan tepat.. Mungkin banyak yang baik, tapi tidak semuanya yang tepat.. Kalau semua yang baik itu tepat untukmu, gimana ceritanya? Kan satu orang untuk selamanya.. Makanya perlu yang tepat, bukan hanya baik.. Karena menjadi "baik" saja tidak cukup.. Menjadi "tepat" juga tidak instan, perlu proses lebih jauh..  Tapi ini bukan soal berapa lamanya.. Ada yang sudah sekian lama menjalin hubungan, tapi tak bertemu di pelaminan.. Ada yang baru sekian lama berkomitmen, malah berujung di pemberkatan nikah.. Begitulah kadang-kadang.. Kadang-kadang begitulah.. Namanya juga Misteri Ilahi..

Privasi

Gambar
Ada momen-momen yang memang tidak terekam di sosmed, tapi terekam di memori yang tak termakan zaman.. Sebut saja namanya "privasi".. : p

Mereka

Hari ini.. Aku menyadari sesuatu.. Mei 2013 ke Juni 2017.. Tahun telah berganti.. Mereka juga telah berganti.. Hanya satu yang tak terganti.. Perasaanku masih sama.. Seperti empat tahun lalu.. Bahkan bertambah dan bertumbuh.. Bersama mereka aku lupa cara menghitung waktu.. terasa begitu cepat berlalu.. dan aku mendapati diriku bebas dalam kasih sayang.. Bersama mereka aku lupa cara tertawa jaim.. terasa begitu lepas.. dan aku mendapati diriku ringan dalam keriangan.. Bersama mereka aku lupa cara mendandani diri.. terasa begitu cantik.. dan aku mendapati diriku nyaman dalam kepolosan.. Para bocah yang mungkin di saat mereka dewasa tak lagi mengingat setiap momen ini.. Para bocah yang mungkin di kemudian hari tak lagi tau siapa namaku.. Bukan masalah.. Tak jadi soal bagiku.. Aku tetap bersyukur mengenal mereka.. Para bocah yang bikin hidupku lebih hidup.. Tawa mereka.. Polosnya mereka.. Salahnya mereka.. Bijaknya mereka.. Telah mengajarkanku banyak hal yang tidak te

Kopi 50%

Langit gelap. Bumi basah. Hari ini. 22. Aku dan teman. Se-tumbler kopi dengan setengah harga. Duduk di pojok. Menunggu tumpahan dari langit berhenti. Kubicara padanya. Berhentilah. Sudah lebih sejam. Aku ingin pulang. Tapi tak bisa apa-apa. Dalam diam otakku mengajakku berputar-putar. Siapapun, tolong beritahuku jalan keluar. Ah. Lelah. Menebak tanpa henti. Menerka tanpa ujung. Kapan? Di mana? Sudahlah. GMS_220916 "Catatan ini tersimpan di handphone-ku. Aku nggak terlalu ingat sesuatu apa yang bikin otakku berputar-putar waktu itu. Aku diam bersama kopi. Bukan bermaksud kekinian. Hanya memanfaatkan momen 50%. Bertepatan dengan hujan. Aku menunggu. Sampai matahari pamit dari pandangan."