Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

For a reason

Gambar
For some reason I can't explain

Nyari Kosan (2)

Mungkin yang namanya nyari kosan seumpama ketemu jodoh . Nggak bisa buru-buru dan banyak yang dipertimbangkan. Kayak yang aku alami sekarang. Lelah dan bikin bingung.  Mencari kostan bukan perkara mudah. Apalagi untuk orang-orang yang c enderung lambat mengambil keputusan  seperti diriku ini.  P enuh pertimbangan dan kehati-hatian. Terungkap sudah, kenapa orang-orang seperti saya masih sendiri. *lhoo *gagal paham Waktu aku mutusin pindah kemarin, entah kenapa, kepastian kapan hari pindahannya itu terus mengalami penundaan. Padahal nggak ngapa-ngapain juga selain beresin barang-barang. Mulai dari pindah sekaligus di Rabu malam Berubah menjadi nyicil-nyicil dari Rabu sampai Jumat Terus, berubah lagi pindahan sekaligus sama temanku yang cowo di Jumat malam. Lalu apa yang terjadi? Lucunya, di tengah kehebohanku beres-beres dan bongkar-bongkar kamar dan segala isinya, tiba-tiba bapakku nelpon PERSIS di Rabu malam kemarin. Beginilah cara Tuhan menentukan jalan hidupku

Nyari Kosan (1)

Udah setahun lewat beberapa hari sejak ditetapkannya saya menjadi salah satu pengunjung tetap kawasan white house -nya Indonesia. Artinya udah setahun juga saya berkejar-kejaran dengan mesin waktu kehadiran warga sini. Lelah juga. Untuk urusan putus-memutuskan mungkin aku memang tergolong agak lambat dan penuh pertimbangan. Apalagi yang berhubungan dengan relationship  (pertemanan) dan zona nyaman (pelayanan gereja, dsb). Semakin kupikirkan kelebihan dan kekurangannya, semakin berpotensi pula niat itu akan berujung pada pending, pending, dan pending... *soal yang satu ini memang perlu diubah Seperti yang pernah kuceritakan di  http://gratiams.blogspot.co.id/2015/04/ngobrol-sendiri.html  , aku sempat berpikir untuk pindah kosan ke tempat yang lebih dekat dengan kantor. Biar bisa jalan kaki. Jadi bisa hemat waktu dan tenaga. Alih-alih memikirkannya dan bukannya segera menindaklanjuti, baru sekarang aku menetapkan hati untuk benar-benar pindah ke rumah kontrakan seorang 'enci

Apa yang Paling?

Ini kisah bijak dari negeri Tiongkok... Seorang Guru berkumpul dgn murid-muridnya, lalu beliau mengajukan 6 pertanyaan. Pertanyaan ke-1. Apa yg paling dekat dgn diri kita di dunia ini ? Muridnya ada yg menjawab,, “orang tua”, “guru”, “teman”, & “kerabat”.. Yg paling dekat dgn kita adalah “kematian”. Sebab kematian adalah PASTI.  Pertanyaan ke-2. Apa yg paling jauh dari diri kita ? Muridnya ada yg menjawab : “Negara Amerika”, “bulan”, “matahari”. Yg paling benar adalah “masa lalu”. Siapa pun kita,,, bagaimana pun kita dan betapa kayanya kita… tetap kita TIDAK bisa kembali ke masa lalu. Sebab itu kita harus menjaga hari ini & hari-hari yg akan datang.  Pertanyaan ke-3. Apa yg paling besar di dunia ini ? Muridnya ada yg menjawab “gunung”, “bumi” & “matahari”,, Yg paling besar dari yg ada di dunia ini adalah “nafsu” Banyak manusia menjadi celaka karena menuruti hawa nafsunya… Segala cara dihalalkan demi mewujudkan impian nafsu duniawi.. Karena itu

Renungkan

Melihat dengan cara berbeda.  Merasakan yang tak dirasakan orang lain. Apa yang paling kau inginkan dalam hidupmu?  Coba kau renungkan... Di mana dirimu saat ini? Sudahkah kau berada pada jalan yang mengarah ke sana? Waktu terus berjalan. Jangan terlena. Jangan terbuai suasana nyaman. Jangan kau kira waktumu masih panjang. Jangan sampai kau tak berbuat apa-apa. Jangan sampai kau menyesal nanti. Tolong. Renungkan kembali. Sekali lagi, tolong kau renungkan....

Tanggal 29

Haloha... Hari ini, kabisat yang ke-sekian kalinya dalam hidupku... Iseng aja mengabadikan cerita nggak penting ini... Pagi ini saya berhasil meletakkan telapak tangan di mesin absensi persis di  DUA detik sebelum jam fleksi dimulai... Pukul 07.30.58... Sesuatu yaaa, wkwkwk Sebenarnya di awal aku udah rela bakal kena fleksi. Soalnya dari kostan juga udah telat 5 menit dari jam biasanya. Jadi, kaki melaju biasa aja. Nggak ada niat mengejar waktu.  Tapi, pas jalan dari Monas ke kantor tiba-tiba hati ini tergerak. Iya, tergerak mempercepat laju kaki. Entah karena nggak rela fleksi atau kenapa, nggak paham juga... Tapi, lama-lama tanpa disadari kok jalan biasaku tadi berubah jadi jalan cepat ya, terus ujung-ujungnya jadi lari lebih kencang pas udah mau dekat pagar kantor..  Pas masuk pintu pemeriksaan, si bapak dan mas yang jaga senyum-senyum ngeliatin. Aku bingung tapi pura-pura cuek aja. Tiba-tiba dia nanyain, "itu tadi mbak yah, yang larinya kencang banget dari arah sana?

Selagi Masih Ada Waktu

Ketika kita sadar bahwa umur kita bertambah, sadarkah kita bahwa mamak dan bapak kita pun ikut menua? Sama seperti kita... Mungkin menurutmu sekarang mereka begitu cerewet karena kamu merasa "aku bukan anak-anak lagi"... Tapi ingatlah, setua apapun kita, mereka tetaplah orang tua kita... Bila kau tak bisa banyak membantu mereka, setidaknya berusahalah untuk tidak membebani mereka... Selagi masih ada waktu...

Guru Sekolah Minggu

Yeah, exactly , only by His grace, I enjoy my life here...  I am blessed to be a teacher of sunday school at HKBP Sudirman Jakarta.  \^_^/ Almost three years. I really love my life. Our togetherness. Maybe, not always happy anytime. Sometimes sadness and weakness come and go. But I still love my life. I am so thankful to be here. They formed me. And also formed my mate. I think there are too much stories about our yesterday. Exactly , this page will not enough to write them all. But I am sure, they always kept in my mind. Make me feel alive and valuable... I can do all this through Him who gives me strength. (Philippians 4:13)

Dia

Dia bekerja bukan demi kesenangannya sendiri, tapi juga demi mereka yang menggantungkan hidup padanya. Dia bukan kepala keluarga, tapi tindakannya selayak pencari nafkah bagi mereka. Dia belum memiliki anak, tapi rela menanggung mereka dengan segenap kemampuannya. Dia terlahir bukan sebagai yang paling sulung, tapi perannya persis seorang pemimpin keluarga. Dia, yang hidupnya gak cuma untuk diri sendiri... Thanks for inspiring me..

Seberat apa rupanya?

Ini hari yang berat. Kerjaan di kantor kayak kereta api. Tugas di sekolah minggu juga numpuk kayak penumpang kereta, bercabang-cabang kayak jalur kereta. Ditambah ada slek sama teman sendiri. Bikin mood makin eneg kayak nyium ketek orang di kereta. Hati nyesek. Kepala butek. Rasanya pengen nangis tiap kali ingat. Kecewa iya. Capek iya. Pusing apalagi. Rasanya pengen lari ke ketek mamak. Nah lho.. Akhirnya aku sadar sesuatu. Semua orang punya masalah. Tuhan juga punya masalah. Kenapa ciptaan-Ku ini makin susah diatur? Semua orang pernah kecewa. Tuhan juga. Sering malah. Kenapa ciptaan-Ku ini lebih sering bikin dosa? Maapkan aku Tuhan. Ternyata masalahku gak ada apa-apanya. Sampai akhirnya aku telponan dengan mamak. Ada kabar gembira. Tadi pagi keluarga Tulang Tiara berkunjung ke rumah di Tele. Mereka sudah berpelukan dan saling mengampuni. Spontan mataku berkaca-kaca dan berkata, "Puji Tuhan lah mak e... Ini bukan mimpi kan, mak?" saking terharunya. Pelajaran hari ini, T

Tulisan apa ini?

Wohooo... *teriak kenceng dalam hati Daripada dilempari pake mesin printer gara-gara merusak ke-khusyukan teman seruangan, TAHAN... Seneng amat, jeung... Iya nih... Setelah sekian lama nggak nangkring di sini, akhirnya blog ini bisa juga dibuka. *girang. Dari kemarin entah kenapa bermasalah terus blog-nya tiap mau dibuka, nggak ce-es nih... Akhirnya... Setelah beberapa bulan masa-masa pacaran itu dan secara eksklusif hanya ada di tumblr. Yang alamatnya hanya aku dan sang mantan yang tahu. Cukuplah ya. I will never told anyone... *sssttt And now, here i am, this is me... *nyengir lebar Ada banyak cerita yang terlewatkan selama ini dan belum dibagikan di sini. Bukan melulu tentang mantan juga kale. Hidup bukan melulu soal cinta, cinta, dan cinta. Tapi juga soal patah hati, bro.. *sama aja keleus Entar yaa.. Itupun kalo masih ingat dan masih sempat. Maklum udah tua dan super sibuk. *pantesan masih jomblo Whatever, ini bukan tulisan yang terlalu penting untuk dibaca sebenarnya.