Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2016

Nyari Kosan (2)

Mungkin yang namanya nyari kosan seumpama ketemu jodoh . Nggak bisa buru-buru dan banyak yang dipertimbangkan. Kayak yang aku alami sekarang. Lelah dan bikin bingung.  Mencari kostan bukan perkara mudah. Apalagi untuk orang-orang yang c enderung lambat mengambil keputusan  seperti diriku ini.  P enuh pertimbangan dan kehati-hatian. Terungkap sudah, kenapa orang-orang seperti saya masih sendiri. *lhoo *gagal paham Waktu aku mutusin pindah kemarin, entah kenapa, kepastian kapan hari pindahannya itu terus mengalami penundaan. Padahal nggak ngapa-ngapain juga selain beresin barang-barang. Mulai dari pindah sekaligus di Rabu malam Berubah menjadi nyicil-nyicil dari Rabu sampai Jumat Terus, berubah lagi pindahan sekaligus sama temanku yang cowo di Jumat malam. Lalu apa yang terjadi? Lucunya, di tengah kehebohanku beres-beres dan bongkar-bongkar kamar dan segala isinya, tiba-tiba bapakku nelpon PERSIS di Rabu malam kemarin. Beginilah cara Tuhan menentukan jalan hidupku

Nyari Kosan (1)

Udah setahun lewat beberapa hari sejak ditetapkannya saya menjadi salah satu pengunjung tetap kawasan white house -nya Indonesia. Artinya udah setahun juga saya berkejar-kejaran dengan mesin waktu kehadiran warga sini. Lelah juga. Untuk urusan putus-memutuskan mungkin aku memang tergolong agak lambat dan penuh pertimbangan. Apalagi yang berhubungan dengan relationship  (pertemanan) dan zona nyaman (pelayanan gereja, dsb). Semakin kupikirkan kelebihan dan kekurangannya, semakin berpotensi pula niat itu akan berujung pada pending, pending, dan pending... *soal yang satu ini memang perlu diubah Seperti yang pernah kuceritakan di  http://gratiams.blogspot.co.id/2015/04/ngobrol-sendiri.html  , aku sempat berpikir untuk pindah kosan ke tempat yang lebih dekat dengan kantor. Biar bisa jalan kaki. Jadi bisa hemat waktu dan tenaga. Alih-alih memikirkannya dan bukannya segera menindaklanjuti, baru sekarang aku menetapkan hati untuk benar-benar pindah ke rumah kontrakan seorang 'enci

Apa yang Paling?

Ini kisah bijak dari negeri Tiongkok... Seorang Guru berkumpul dgn murid-muridnya, lalu beliau mengajukan 6 pertanyaan. Pertanyaan ke-1. Apa yg paling dekat dgn diri kita di dunia ini ? Muridnya ada yg menjawab,, “orang tua”, “guru”, “teman”, & “kerabat”.. Yg paling dekat dgn kita adalah “kematian”. Sebab kematian adalah PASTI.  Pertanyaan ke-2. Apa yg paling jauh dari diri kita ? Muridnya ada yg menjawab : “Negara Amerika”, “bulan”, “matahari”. Yg paling benar adalah “masa lalu”. Siapa pun kita,,, bagaimana pun kita dan betapa kayanya kita… tetap kita TIDAK bisa kembali ke masa lalu. Sebab itu kita harus menjaga hari ini & hari-hari yg akan datang.  Pertanyaan ke-3. Apa yg paling besar di dunia ini ? Muridnya ada yg menjawab “gunung”, “bumi” & “matahari”,, Yg paling besar dari yg ada di dunia ini adalah “nafsu” Banyak manusia menjadi celaka karena menuruti hawa nafsunya… Segala cara dihalalkan demi mewujudkan impian nafsu duniawi.. Karena itu

Renungkan

Melihat dengan cara berbeda.  Merasakan yang tak dirasakan orang lain. Apa yang paling kau inginkan dalam hidupmu?  Coba kau renungkan... Di mana dirimu saat ini? Sudahkah kau berada pada jalan yang mengarah ke sana? Waktu terus berjalan. Jangan terlena. Jangan terbuai suasana nyaman. Jangan kau kira waktumu masih panjang. Jangan sampai kau tak berbuat apa-apa. Jangan sampai kau menyesal nanti. Tolong. Renungkan kembali. Sekali lagi, tolong kau renungkan....