Campur Aduk
Apa ya?? Aku juga bingung mau nulis apa. Yang kutahu saat ini hati dan pikiran ini rasanya campur aduk semua. Tadi siang rasanya semangat banget, eh udah malam jadi lemas, mas, mas... Pengen istirahat tapi kok rasanya sayang ya, hehe... Kayaknya latihan bobo lama sudah mulai menunjukkan hasil (yang benar aja) dan sekarang aku menjadi sedikit lebih kuat melawan keinginan tidur cepat. Lalu, apa yang kulakukan di saat-saat begini? Yah, apalagi kalau bukan menulis dan menulis. Apa yang ditulis? Yah, apa yang bisa ditulis, khususnya sesuatu yang bisa memberkati orang lain sekaligus memberkati diriku sendiri. Seperti biasa, kesibukanku ini sudah mulai merebut perhatianku. Begitulah, aku jadi terpacu sejak tulisanku diterima dengan baik di majalah Kingdom. Penerimaan yang membuatku merasa lebih dihargai. Thanx God...
Hmm, tiba-tiba aku teringat satu hal. Aku teringat pada proyek yang ingin sekali kulancarkan sebelum bulan September berakhir (the date deadline). Proyek menulis untuk mengikuti lomba cerpen, lomba roman, dan lomba novel (penyelenggara disamarkan, hehe). FYI, sampe detik ini satupun belum ada yang selesai dan dikirim (niat gak sih sebenarnya, haha). Bukannya aku gak niat. Setiap hari aku selalu kepikiran (sebenarnya), tetapi ada yang lain yang mengalihkan fokusku untuk melanjutkan tulisan yang belum diketahui dengan jelas apakah akan selesai atau tidak ini. Aku sedang sibuk-sibuknya menulis untuk beberapa rubrik di majalah Kingdom dan sudah ada empat rubrik yang sudah selesai dan dikirim. Akhirnya....
Itulah sebabnya untuk sementara aku harus menuntaskan yang satu ini supaya aku lebih lengang menuntaskan proyek yang lain. Tampaknya aku pun tidak bisa mengikuti kedua lomba novel soalnya mengingat kemampuanku yang masih sangat pemula, tentu saja tidak menunjang kesuksesannya nanti (nyerah duluan.com). Yah, mengetahui kemampuan sendiri juga penting bukan? Untuk itulah aku mau memilih salah satu saja. Bukan karena kuantitasnya, tapi kualitas itu yang terpenting (menurutku sih). So, aku harus mulai berpikir mana yang harus kulanjutkan dengan serius, apakah novel atau roman? Apapun itu, aku berharap Tuhan besertaku dan menunjukkan pintu mana yang harus kumasuki. Begitulah harapanku :)
Komentar
Posting Komentar