Hari ini. Entah karena apa. Mendadak isi hati dan isi pikiran rasanya seperti mainan anak yang berserakan. Aku sedang patah hati? Bukan. Aku sedang jatuh cinta? Gak juga. Lalu? Sometimes, ada masa di mana kita merasa enggak jelas. Gak bersemangat. Gak antusias. Galau? Nggak lah. Ini bukan galau. Apa yang mesti digalaukan? Mungkinkah ini hanya fase mengalir? Membawaku bersama keinginan dan harapan. Tiba-tiba aku merasa mungkinkah karena aku sedang rindu rumah? Rindu mamak. Rindu bapak. Rindu makan bersama. Rindu nonton OVJ bareng. Rindu ngobrol-ngobrol sampai larut malam. Rindu ngusuk kaki dan tangan mamak. Rindu bikin teh untuk bapak. Rindu dicerewetin. Rindu disuruh-suruh. Rindu melawan. Rindu dicayang-cayang pas lagi bobo. Rindu diajak mamak ke pajak, belanja sampai keliling demi beda 5ribu perak atau karena nyari model lain, tapi ujung-ujungnya sama aja, balik juga ke tempat se...
Siang-siang gak ada kerjaan, aku surfing di dunia maya. Facebook pun kalah dengan kegiatanku nulis-nulis blog dan baca-baca artikel ataupun blog orang. Makin lama berseuncur eh tahu-tahunya nemu artikel yang mengisahkan cerita waktu masih zaman aku "dakdanak na met-met doeloe", tepatnya era 90'an.. (by http://alformer259.wordpress.com/2009/06/05/anak-sd-era-90-an/ ) Barusan saya dicurhati oleh seorang teman yang masih SD, tentang masalahnyanya (he he he he he masih temenan ma anak SD ya?). Dan tau nggak masalahnya apa? Masalah percintaan cing. Ih Waw… anak sd jaman sekarang ya…. Yang disebut masalah itu pasti hubungannya dengan lawan jenis. Coba bandingkan dulu dengan masa saya, yang namanya masalah adalah ketika tidak sempat nonton Kstaria Baja Hitam atau Siluman Ular Putih. Karena kalo sampe ga nonton, pasti besoknya bakalan minder soalnya ga bisa nimbrung untuk cerita. Walhasil terkucilkan deh…. Hu hu hu hu… Berikut ini sedikit daftar kebiasaan dan problematika ana...
Kenapa orang-orang berlomba untuk hidup bahagia? Seolah-olah siapa yang paling duluan, dia yang paling bahagia. Maka, berlomba-lombalah men cari kebahagiaan lewat harta, tahta, wanita (atau pria). Kalau di Batak disebutlah itu hamoraon (kekayaan), hagabeon (keturunan), hasangapon (kehormatan). Seolah-olah tidak memiliki ketiganya otomatis membuat kita tidak bahagia. Seolah-olah tidak bahagia adalah inferior. Seolah-olah bahagia adalah segalanya. Glorifikasi bahagia pun ada di mana-mana. Pertanyaannya, apa kita bisa 'selalu' bahagia? Terus kita nggak bisa 'nggak bahagia' gitu, nggak boleh sedih, marah, dan emosi lainnya? Apa takut dan khawatir itu bisa dihapuskan ? K enapa kita selalu dituntut untuk tampak bahagia, bahagia, bahagia? Kalau kita nggak bahagia hari ini, terus kenapa? Apa kita harus denial dan mengusir semua emosi itu dengan dalih bahwa kita harus bahagia? Bahkan Spongebob yang sesantuy itu pun pernah tidak bahagia dan resah kan ya? Kalaupun 'ng...
Komentar
Posting Komentar