House of Mercy (HOME)

Q : Sebenarnya HOME itu apa sih?
A : HOME (House of Mercy) adalah sebuah komunitas lintas agama bertujuan sosial yang berfokus pada pendidikan serta bantuan kesehatan, ekonomi, lingkungan dan kegiatan sosial kepada masyarakat pra sejahtera serta masyarakat yang tinggal di daerah kumuh. Saat ini HOME memiliki 3 base camp dengan 600 lebih anak usia 3 – 17 tahun. HOME merupakan sebuah wadah yang berdiri untuk menjangkau, melayani, mendidik, membidik, memanusiakan dan mendelegasikan generasi muda dan yang masih berusia dini (anak-anak dan pra remaja) yang hidup di dalam garis kemiskinan dan tinggal di daerah kumuh.
Q : Kapan tepatnya HOME didirikan?
A : HOME berdiri pada tanggal 14 Februari 2009 untuk mengartikulasikan visi yang didapat oleh pendiri lewat kegiatan "LOVE and CARE OUTREACH" yang diikuti oleh anak-anak muda dari berbagai denominasi gereja dan universitas yang ada di Jakarta. HOME didirikan dengan harapan dapat menjadi solusi bagi masyarakat yang hidup dalam kemiskinan. Daerah kumuh dan miskin merupakan lahan subur lahirnya anak jalanan, pengamen, preman, pengangguran dan pelaku tindak kriminal. Untuk mengatasi masalah ini HOME menjangkau lokasi-lokasi seperti daerah kumuh dan miskin yang kurang mendapat perhatian dari pemerintah, perusahaan atau organisasi/lembaga sosial lainnya.
Q : Di mana lokasi HOME berada?
A : HOME berada di lokasi perkampungan nelayan Cilincing, Jakarta Utara untuk menjangkau masyarakat sekitarnya. Daerah ini merupakan tempat tinggal komunitas yang sebagian besar penghuninya masyarakat pra sejahtera, seperti nelayan, pemulung, pengemis, sopir, pekerja kasar/buruh, keluarga dengan income minim dan sebagainya. Sehingga banyak anak-anak kecil, remaja, dan muda-mudi yang putus sekolah bahkan menganggur. Kondisi dan situasi komunitas seperti ini memberikan dampak negatif, antara lain mengikis potensi generasi penerus bangsa melalui pembelajaran perilaku yang tidak baik dan identifikasi karakter orang dewasa sekitarnya yang cenderung kasar dan menganggur, dan pada akhirnya HOME membuka HOME SCHOOL OF LIFE bagi anak-anak di sana.
Q : Apa saja yang diajarkan di dalam HOME?
A : Ada banyak hal yang diajarkan di HOME, antara lain IT, Leadership, Entrepreneurship, Matematika, Bahasa Inggris, keterampilan dan Character Building. Untuk tahun ajaran 2010/2011, HOME membiayai penuh dan menyekolahkan 12 anak untuk masuk ke SMA/SMK, 24 anak masuk ke Sekolah Dasar (SD), dan 13 anak masuk ke tingkat SMP. Selain mengajar, jika ada keluarga dari pihak anak didik yang baru tertimpa musibah atau masalah, tanpa membedakan siapa dan darimana mereka berasal, diperkenankan untuk membicarakan hal tersebut dengan pihak HOME. Hal ini dikarenakan HOME juga sangat berantusias untuk bisa memberkati mereka yang baru tertimpa musibah atau masalah.
Q : Tapi, pemerintah kan sudah menggalang program sekolah gratis?
A : Memang benar adanya bahwa pemerintah telah menggratiskan pendidikan dasar di sekolah negeri. Namun, bila kita menelusuri daerah Cilincing lebih dalam lagi, maka kita akan menemukan begitu banyak anak-anak kecil yang tidak sekolah atau putus sekolah. Hal semacam ini disebabkan oleh banyak faktor, seperti tidak memiliki uang untuk biaya seragam, untuk yang harus bersekolah jauh, mereka tidak memiliki kecukupan dana untuk perihal ongkos. Faktor lain adalah anak-anak itu tidak memiliki Akta Kelahiran. Banyak anak dari keluarga pra sejahtera di wilayah Cilincing yang tidak memiliki Akta Kelahiran, bahkan orang tua mereka tidak memiliki KTP dan Surat Nikah. Selain itu ada anak yang terpaksa harus bekerja sebagai pengemis atau membantu orang tua. Bila mereka harus sekolah, orang tua mereka khawatir pemasukan keluarganya berkurang sehingga tidak mencukupi biaya hidup bulanan. Mahalnya pendidikan dasar mendorong HOME untuk sebisa mungkin memperjuangkan pendidikan anak-anak usia 3-17 tahun.
![]() |
Volunteer HOME |
Q : Ada berapa orang yang terpanggil untuk aktif melayani di HOME? Gimana ceritanya?
A : Saat ini ada 8 staff full timer yang bergabung di HOME. Mereka tinggal di 3 base camp yang ada ditambah anak yang diadopsi juga tinggal bersama di base camp. Latar belakang yang berbeda tidak menjadi penghalang untuk mereka bisa sama-sama melayani. Kedelapan full timer yang ada sebelumnya bekerja di market place dan ketika bergabung di HOME mereka sama sekali tidak digaji atau pun dibayar. Meskipun demikian, setiap full timer mencurahkan tenaga mereka semaksimal mungkin. Mereka tetap memiliki beban bila anak-anak didik HOME tidak memperoleh hasil yang optimal. Selain full timer, ada juga beberapa orang volunteer yang senantiasa bersedia membantu dalam pelayanan ini.
Q : Lalu, apa yang diharapkan dengan adanya kehadiran HOME ini?
A : Kehadiran HOME diharapkan dapat menjadi katalisator pemulihan dan preventif (pencegahan) terhadap pengaruh negatif dan degradasi moral yang terjadi di masyarakat setempat, serta membentuk generasi bangsa yang bermartabat, berintegritas dan beriman di tengah-tengah perkampungan hunian miskin dengan kondisi sosial yang tidak kondusif bagi perkembangan anak sebagaimana mestinya karena masih banyak anak yang tidak bisa sekolah dan melanjutkan sekolah.
(pernah dimuat dalam Kingdom Youth Magazine edisi Oktober 2010)
![]() |
Rubrik "Community" hlm. 62 |
Komentar
Posting Komentar