Kangen berat...
Libur lebaran tinggal menghitung jari. Biasanya sih dari dulu kalo liburan gitu paling enak ngumpul sama keluarga. Berhubung mama, bapak, dan Indri di Samosir, sementara kedua anaknya kuliah di Medan, jadi ngumpul-ngumpul saat libur sudah jadi schedule utama kami. Banyak hal yang bisa dikerjakan bersama. Cerita-cerita, ketawa-ketawa, nonton TV bareng, bahkan gotong royong bersihin rumah. Hmmm, indahnya... Tapi sayang tahun ini gak ada lagi momen-momen itu. Dengan berat hati, aku pun harus menerima kondisi ini, menjalani setiap tanggal merah tanpa kehangatan mereka. Ya, tapi harus tetap bersyukur juga karena masih ada sodara-sodara di sini, tapi tetap aja suasana dan maknanya jauh berbeda. Apa daya?
Keinginanku untuk bertemu mama, bapak, dan adik-adikku menjadi semakin menjadi-jadi di detik-detik mendekati libur panjang seperti ini. Ditambah lagi karena beberapa menit yang lalu, emak-ku yang tersayang itu menelepon putri sulungnya ini, "boru panggoaran"-nya ini. Jadi makin menggebu-gebulah rasa rinduku pada mereka. Ya iyalah, kalo ditanya, mau ke mana liburan nanti? Jawabnya, belum tahu, tergantung sikon (situasi-kondisi). Emang gak pulang ke Medan? Jawabnya lagi, kan belum setahun kerja jadi belum bisa dapat cuti tahunan.... Kyyyaaa!!!
Alhasil, sendiri lagi, sendiri lagi... Beginilah rupanya nasib anak rantau itu ya???
Mak e, pak e, aku kangen berat sama kelen semua....
![]() | |
Melalui mereka berdualah kami bisa ada di bumi ini... |
Dalam hidup kita selalu dihadapkan dengan pilihan-pilihan. Namun, ada dua hal yang tidak bisa kita pilih.
Yang pertama, kita tidak bisa memilih kapan dan di mana kita akan meninggalkan dunia ini.
Dan yang kedua, kita tidak bisa memilih siapa yang akan menjadi orang tua kita.
Terima kasih Tuhan, karena Engkau telah memilihkan orang tua terbaik untuk kami....
Komentar
Posting Komentar