Coretanku terbit kembali...
Setelah sekian lama gak pernah lagi aku ngepost di blog ini. Bukan karna gak ada yang mau ditulis, cuma masalahnya modem tak ada pulsanya, hehe. Apa daya, semua pikiran hanya bisa dipendam sendiri. Gak ada pelampiasan, gak ada penampungan, hehe. Banyak juga yang udah kualami di ibukota ini. Update terkini dan yang berkesan adalah "retreat". Selama dua minggu berturut aku retreat dari persekutuan yang berbeda. Tanggal 29-31 Juli retreat di Ciapus, Bogor bersama kawan-kawan di Permata. Tempatnya keren, di Mongolian Camp. Kayak tenda-tenda gitu, tapi di dalam fasilitas hotel punya. Beruntungnya aku bisa ikut, hehe. Gak cuma tempat yang keren, acaranya pun oke. Banyak hal yang kudapat, pemulihan dan pengertian yang baru, serta banyak pula PR yang harus kukerjakan.
Sabtu depannya (tgl 6 dan 7 Agustus) aku ikut acara retreat weekend Navigator, persekutuan yang baru sebulan ini kumasuki. Senanglah bisa punya banyak teman baru, ada jawa, ada Batak, ada Makasar, dan ada banyak kisah yang baru pertama kali kudengar di sini. Walaupun sebenarnya badan rasanya udah rontok, tok, tok.. Tapi aku teteup aja ikutan, hehe. Soalnya aku baru aja mengakhiri tanggal 5 (akhir dari pekerjaan beratku), jadinya yah badan makin berat. Ada rasa pengen gak ikut karena udah ngerasa cuapeekkk, tapi di sisi lain ada dorongan pengen ikut. Dan untunglah aku ikut juga. Ada keseruan tersendiri yang kudapatkan di sana. Teman baru iya, pemikiran baru tentang pekerjaan ada juga, refreshing iya juga, tapi untuk calon teman hidup kayaknya sih belom kudapatkan di sana, hehehe... Tenang, Grace, untuk segala sesuatu itu ada waktunya kok, hihihi...
Hmm, akhirnya, ada satu hal yang akhirnya kusadari, ternyata menjadi setia itu gak mudah, ya... Ada harga yang harus dibayar. Ada yang harus dikorbankan. Ada yang harus dibereskan sebelum melangkah lebih jauh. Yah, begitulah, teman. Pengalaman memang mahal. Pengalaman memang kadang menyakitkan. Tapi, suatu saat pasti akan ada yang akan dituai. Tergantung apa yang ditabur. Kalau yang ditabur baik (dan benar), maka yang dituai pun pastilah akan memuaskan.
So, gimana aku harus berjalan mulai saat ini? Berjalanlah terus ke depan. Jangan terlalu lama melihat ke belakang. Nikmati aja apa yang kita punya sekarang (dengan tetap pada track yang benar), karena hidup ini seperti uap, sebentar kelihatan lalu lenyap.
God bless..
PermataBankers, melompat lebih tinggi, yokk.. |
Sabtu depannya (tgl 6 dan 7 Agustus) aku ikut acara retreat weekend Navigator, persekutuan yang baru sebulan ini kumasuki. Senanglah bisa punya banyak teman baru, ada jawa, ada Batak, ada Makasar, dan ada banyak kisah yang baru pertama kali kudengar di sini. Walaupun sebenarnya badan rasanya udah rontok, tok, tok.. Tapi aku teteup aja ikutan, hehe. Soalnya aku baru aja mengakhiri tanggal 5 (akhir dari pekerjaan beratku), jadinya yah badan makin berat. Ada rasa pengen gak ikut karena udah ngerasa cuapeekkk, tapi di sisi lain ada dorongan pengen ikut. Dan untunglah aku ikut juga. Ada keseruan tersendiri yang kudapatkan di sana. Teman baru iya, pemikiran baru tentang pekerjaan ada juga, refreshing iya juga, tapi untuk calon teman hidup kayaknya sih belom kudapatkan di sana, hehehe... Tenang, Grace, untuk segala sesuatu itu ada waktunya kok, hihihi...
Teman-teman baru di Navigator |
Hmm, akhirnya, ada satu hal yang akhirnya kusadari, ternyata menjadi setia itu gak mudah, ya... Ada harga yang harus dibayar. Ada yang harus dikorbankan. Ada yang harus dibereskan sebelum melangkah lebih jauh. Yah, begitulah, teman. Pengalaman memang mahal. Pengalaman memang kadang menyakitkan. Tapi, suatu saat pasti akan ada yang akan dituai. Tergantung apa yang ditabur. Kalau yang ditabur baik (dan benar), maka yang dituai pun pastilah akan memuaskan.
So, gimana aku harus berjalan mulai saat ini? Berjalanlah terus ke depan. Jangan terlalu lama melihat ke belakang. Nikmati aja apa yang kita punya sekarang (dengan tetap pada track yang benar), karena hidup ini seperti uap, sebentar kelihatan lalu lenyap.
God bless..
Komentar
Posting Komentar