Beyond My Imagination
Tiga hari menyelami dunia kerja di kantor baru, bagaimana rasanya?
Honestly, I enjoy it. Awalnya memang canggung dan bibir ini seolah di-stel untuk tersenyum sebanyak mungkin pada setiap orang yang ditemui. Untuk memulai obrolan panjang? Aku rasa hari pertama belumlah saatnya. Apalagi di hari pertama aku harus membaca dua buku yang tebalnya melebihi Harry Potter.
Masuk hari kedua dan ketiga aku pun mulai mengenal lebih banyak orang dan diajari lebih banyak persoalan. Dengan sangat sabar, seorang kakak (sebut saja Kak Ros) mengajariku satu-persatu. Sementara aku sibuk mencatat apa yang diajarkan di buku kecilku. Untung yang mengajariku itu kakak-kakak, jadi aku nggak terlalu grogi untuk bertanya lebih banyak. Ada lagi seorang mas-mas (panggil saja Mas Priyo) nantinya akan mengajariku lebih banyak mengenai tugas utama kami, menyusun Laporan Bulanan Bank Umum atau LBU yang akan dikirimkan ke Bank Indonesia. Untuk kerjaan itu kami dituntut untuk bekerja lembur dari tanggal 1 sampai tanggal 5 setiap bulannya. Alhasil, aku pikir yang paling tepat adalah aku harus segera mencari kost-kostan yang bisa dijalani dengan kaki dan letaknya di belakang gedung kantorku.
Cerita punya cerita, ternyata orang-orang di bagian Finance Controller tempatku bekerja ini nggak sekaku yang kubayangkan selama ini. Waktu acara tiga bulanan kantor, ada sesi perkenalan buat anak-anak baru. Ada yang masuk sejak akhir tahun 2010, awal tahun 2011, ada yang sebulan, dan tentu saja ada aku yang baru tiga hari menghirup udara kantor. Sebagian besar dari mereka nampak sangat luwes dan santai memperkenalkan dirinya, bahkan ada yang sampai membuat seisi kantor tertawa terbahak-bahak melihat tingkah lucu dan percaya dirinya yang tinggi itu. Dia berasal dari Medan juga, sudah tiga bulan lebih dia kerja di situ, dan sudah bisa dibayangkan betapa kocaknya dia. Mendengarnya berbicara membuatku serasa berada di Medan, bah!! Dan aku, sudah bisa ditebak, memperkenalkan diriku dengan suasana yang biasa-biasa dan terkesan kaku, hehehe... Bibir senyum tapi kayak tertarik-tarik nggak jelas gitu. Ya iyalah, wong masih tiga hari di sini, mau berani ngelawak? Bisa dilempar aku, hehehe... Lain kali aja deh, suatu saat aku pasti akan menunjukkan sisi lainku yang lebih santai dan menyenangkan itu,
Dan sekarang aku harus yakin, aku pasti bisa mengikuti dinamika kantor ini dan mengerjakan tanggung jawabku dengan sangat bagus. Tapi persoalannya, orang yang akan kugantikan nantinya adalah seorang tamatan S2, dari Universitas Indonesia pula, pernah bekerja di Ernst and Young, mantan pegawai BI lagi (entah kenapa dia pindah, aku masih belum tahu), dan sekarang dia menangani cabang Medan, Bandung, dan Padang Sidempuan. Dengan kemampuannya yang memang brilian itu, aku yakin sekali tidak terlalu sulit buat dia untuk membabat semua pekerjaannya. Tapi dengar-dengar, dia sendiri pun kadang masih suka pusing kalau mau menyusun LBU.
Lhaaa,,, bagaimana pula denganku yang freshgraduate dan hanya lulusan S1 dari USU ini?? Oh bumi, telanlah aku, gumamku saat mendengar sedikit profil dirinya yang akan kugantikan itu. Tongkat estafet darinya akan kuterima nanti di pertengahan Mei. Apa aku bisa?? tanyaku lagi.
Sekarang aku mulai tahu siapa yang berada di sekelilingku. Ya, berada di mana aku sekarang, aku sudah mulai tahu. So, aku pun harus tahu diri (kenali diri), berpikir untuk menggali potensi diri sebaik-baiknya. Think out of the box, creative, and inisiative. Aku pikir ketiga hal ini bisa menjadi kunci agar aku bisa berkembang pesat di sini (Amin...). Berjuaaanngg!!
But, please, hold me, God. Yeah, hold me, please...
Komentar
Posting Komentar