Keliruku
menggenggamku, menuntunku
namun, pernah kuberlalu
dengan arahku, hanya tentangku
ikuti kehendakku, bukan kehendak-Nya
turuti inginku, bukan ingin-Nya
kupikir akan baik-baik saja
seperti yang kureka-reka
kupikir sedang di jalan lurus
seperti yang kupikir terus
sejauh ku berjalan
tiada kutemu tujuan
tiada kuraih angan
tiada kugapai idaman
aku tersadar akan keliruku
aku dirundung malu
wahai kepala pongah
di mana sudah?
sesak, retak, rusak
hatiku hilang bentuk
gelap berbaur dingin
adakah jalan lain?
tak sangka di sini
bersama rapuh diri
aku perlu tangan itu
membetulkanku si hancur ini
aku rindu hati itu
melingkupiku si parah ini
aku butuh terang itu
menerangiku si buta ini
Komentar
Posting Komentar