My only brother
Sebenarnya aku sedih ya Tuhan. Tanggal 12 Januari 2015 nanti adekku si Tian bakalan balik lagi ke Medan untuk penempatan kerjanya. Gak boleh sedih sepenuhnya juga sih, karena dia bakalan kembali sama-sama Mamak dan Bapak lagi di sana. Senang sebenarnya karena aku rasa itu memang yang terbaik untuk dia dan keluarga kami. Setelah apa yang telah kami rasakan dan alami bersama selama setahun ini di Ibu Kota, meski kebersamaan baru terasa beberapa bulan terakhir (setelah dia agak renggang dengan pacarnya, akulah yang menjadi pelariannya, heheheee). Cerita manis, cerita pahit, cerita galau, cerita seru, semua kau tumpahkan samaku tanpa ragu. Kau bilang samaku, “cuma sama kakaklah aku percaya dan ceritakan semua ini”. Terima kasih, dek. Kau tahu, itu penghargaan terbesar bagiku sebagai kakak. Dan itu membuat hidupku lebih berarti. Ya. Semoga kau merasakan hal yang sama dariku dan adik kita, si Indri. Bagiku, kau adalah adik sekaligus abang.
Rasanya begitu cepat semua berlalu ya, dek… Tapi aku bersyukur dan merasa beruntung atas keberadaanmu di sini, apalagi saat hari-hari terakhir ini. Ya, rasanya begitu sulit untuk dituliskan. Keberadaanmu membuatku tidak sendiri saat harus mengurus semua yang kita lakukan seminggu ini. Aku sungguh-sungguh sangat bersyukur Tuhan menolong aku melalui dirimu dan si Vejo (Vespa Ijo) milikmu. Walaupun kita sempat kena tilang di bundaran Semanggi itu (benar-benar apes ya, tapi sudahlah, anggap buang sial lah yaa…). Terlepas dari kisah itu, kau benar-benar sangat membantuku di sini, dek… Gak bisa kubayangkan gimana aku meraih dan menggenapi semua ini tanpa dirimu. Luar biasa Tuhan!!
Semua yang kita alami di ibu kota ini pasti akan terus kuingat dan akan jadi memori yang akan terus kita ceritakan saat kita bertemu lagi nanti. Kisah ini akan terus hidup bahkan sampai kita tua nanti dan semoga bisa jadi kado untuk anak cucu kita. Betapa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita seorang diri. Itu benar. Dan nyata terjadi pada kita. Aku berharap setelah kau nanti di Medan, kau pun boleh mengalami hal-hal indah seperti ini bersama adik kita, si Indri, juga bersama orang tua kita, Mamak dan Bapak. Kuatkanlah hatimu dek, dan berdirilah teguh, karena apa yang kau alami dan kita berdua alami setahun ini belum seberapa. Aku yakin semua ini pasti akan berguna untukmu dan juga untukku di masa yang akan datang. Ya, di medan perang berikutnya. Siaappp!!!
Semua yang kita alami di ibu kota ini pasti akan terus kuingat dan akan jadi memori yang akan terus kita ceritakan saat kita bertemu lagi nanti. Kisah ini akan terus hidup bahkan sampai kita tua nanti dan semoga bisa jadi kado untuk anak cucu kita. Betapa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita seorang diri. Itu benar. Dan nyata terjadi pada kita. Aku berharap setelah kau nanti di Medan, kau pun boleh mengalami hal-hal indah seperti ini bersama adik kita, si Indri, juga bersama orang tua kita, Mamak dan Bapak. Kuatkanlah hatimu dek, dan berdirilah teguh, karena apa yang kau alami dan kita berdua alami setahun ini belum seberapa. Aku yakin semua ini pasti akan berguna untukmu dan juga untukku di masa yang akan datang. Ya, di medan perang berikutnya. Siaappp!!!
Komentar
Posting Komentar