Di doa ibuku namaku disebut...

Rabu malam kemarin ada kegiatan naposo (pemuda) doa bersama di gereja. Temanya tentang mengasihi dan membahagiakan orang tua. Aku sempat sharing singkat di situ tentang perjalananku dulu mendapatkan pekerjaan setelah lebih dari 6 bulan menganggur. Dulu aku sempat berpikir bahwa gak punya kerjaan berarti gagal bikin orang tua bahagia. Oke mungkin itu ada benarnya. Tapi apakah hanya itu yang disebut membahagiakan dan mengasihi orang tua? Intinya poin yang kubagikan tadi adalah kita memang gak bisa selalu membahagiakan orang tua kita, tapi Tuhan selalu bilang hormatilah orang tuamu supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan Tuhan Allah kepadamu (Hukum Taurat ke-5).

Ada hal yang pengen aku share tapi belum kesampaian. Makanya aku tuliskan di sini aja yaa.. Jadi begini, tiap orang pasti pengen bikin orang tuanya senang dan bahagia kan ya? Masa sih ada anak yang senang liat orang tuanya nangis? Yang jadi soal adalah apa sih parameternya supaya bisa disebut mengasihi dan membahagiakan orang tua? Bagi kamu yang tau, share dong... Mungkin karena belum selesai baca Alkitab dari Kejadian sampai Wahyu, aku melewatkan poin penting ini. Tapi, menurutku di Alkitab sendiri gak ada dijelaskan secara rinci hal-hal apa saja yang bisa bikin orang tua kita bahagia karena anaknya.
Kenyataannya.... Pasti akan selalu ada suka duka dalam hubungan keluarga. Beda cara pandang. Beda keinginan. Beda pengertian. Beda dalam banyak hal. Kalau kita beradu pendapat bukan berarti kita gak sayang sama orang tua toh? Kalau gak ikutin kata-kata mereka bukan berarti gak menghormati mereka juga kan? Orang tua gak selamanya benar, lho. Anak apalagi... Hubungan yang sehat dan dewasa itu (menurutku ya) harusnya sih dua arah. Bukan orang tua yang diktator. Juga bukan anak yang pemberontak abis. Ada keterbukaan dan kedekatan. Bukan gengsi.

Kalau selalu mengikuti maunya orang tua itu yang disebut membahagiakan maka aku adalah orang yang sering gagal dalam membahagiakan mereka. Kalau selalu meng-iya-kan semua kata-kata mereka itu yang disebut mengasihi maka aku adalah orang yang jauh dari itu. Mmmhhh.... Kalau begitu apa bedanya dengan robot atau boneka? Atau burung beo? Apakah anak yang punya pemikiran dan keinginan berbeda dengan orang tuanya disebut anak durhaka? Sedangkal itukah hubungan anak dan orang tua? Lalu siapa yang sepantasnya disebut anak yang membahagiakan dan mengasihi orang tuanya?

Apakah standardnya anak yang berbakti pada orang tua? Yang bisa membalas semua jasa-jasa mereka kah? Memangnya ada yang sanggup membayar semua harga yang sudah orang tuanya korbankan selama ini? Apakah berbakti ialah bisa memberangkatkan orang tua wisata rohani ke Jerusalem? Kalau gak bisa begitu berarti anak gak berbakti dong ya? Apakah berbakti ialah bisa membelikan mobil Jaguar atau apartemen milyaran rupiah? Kalau itu yang disebut berbakti maka aku memang belum sampai pada level berbakti itu.

Mungkin karena gak semua orang juga punya kesempatan membahagiakan orang tuanya dengan cara seperti itu. Apakah kalau kita belum punya pekerjaan sukses berarti tidak berbakti? Apakah kasih sayang selalu tentang materi, karir, dan aset? Bagaimana dengan nasib seorang pegawai yang tidak kaya raya tapi punya kelakuan benar, menghormati orang tua, mau saling mengampuni dan mendukung dalam doa, tidak merendahkan bapak dan mamaknya walaupun sudah tua? Apakah hal-hal itu tidak bernilai? Lalu yang manakah yang layak disebut anak berbakti pada orang tua?

Terlepas dari perdebatan itu, ingatlah siapapun kita saat ini, dengan segala keberadaan kita. Entah itu sudah disebut berbakti atau belum. Entah itu disebut membahagiakan atau enggak. Entah itu sukses atau belum sukses. Kita ada pun karena doa-doa orang lain. Terutama doa orang tua kita. Terkhusus doa ibu kita...
Di doa ibuku namaku disebut. Di doa ibu kudengar ada namaku disebut.
Makasih mamakku sayang... makasih bapakku sayang... kalian membuat hidupku lebih berarti... kakak, bang tian, dan dedek indri sayang sama mamak dan bapak... *peluk-cium dari jauh*selalu*

Komentar

  1. Semoga anak-anak kami bertiga diberkati Tuhan dan diberi kesuksesan dalam pekerjaan dalam mencari pekerjaan yg lebih baik lagi dan dalam pendidikan kalian bertiga juga yg sekarang dan yg akan dtg dalam meningkatkan jenjang pendidikan kalian. gbu

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kangen.

Anak SD Era 90'an

Bahagia