Luluh-lantak-retak di bulan Januari
Hayyyaaa...
Udah tahun 2012 aja... Udah akhir bulan lagi... Oe’ jadi kangen nge-blog...
Hmm, sepertinya waktu berlalu begitu cepat ya? Rasanya waktu sebulan itu melaju dengan kencangnya sampai-sampai baru tersadar, wadughh, udah mau ganti bulan lagi nih. Berarti udah mau awal bulan lagi. Bikin laporan bulanan lagi deh. Tuing, tuing, tuing...
Oh iyaaa, Gong Xi Fat Cai, Gong Xi Fat Cai, yaa... Ang pao na lai?? hehehe...
By the way, iseng-iseng, coret-coret berhadiah, ada sedikit ceritaku dari sekian banyak rasa, warna, dan lika-liku yang kualami sepanjang hampir tiga puluh satu episode (baca : hari) yang kujalani di tahun baru ini. Hari-hari di kantor berlalu seiring dengan aku mengerjakan segala sesuatunya sampe gempor, meski nggak seperti adegan Kungfu Boy, tapi itu cukup membuat otakku berkeringat meski di tengah ruang ber-AC. Mengerjakan hal yang sama setiap hari, di tempat yang sama, suasana yang sama, sampai di sebuah titik aku mulai merasa (wow!!) “everyday was Monday, right?”. Kalo kata orang-orang “I Hate Monday”, so how about me? Eeerrrr....
Tapiii,,, di tengah-tengah lesunya syaraf-sayaraf ini, ditambah raga yang luluh-lantak-berontak karena mau retak, seperti angin sepoi-sepoi di pagi hari sang otak mengingatkanku kalimat ini, yesterday was history, and today is present. Jadi, setiap kali aku menjalani hari -- yang kadang-kadang menurutku pasti bakal begitu-begitu aja lah ini-- bibirku (bukan bibir tukang bubur ayam yaa) seolah ditarik paksa untuk keep smiling menghadapi sengatan matahari pagi, then, sekian jam kemudian, di bawah deretan sinar lampu jalan dengan kecepatan tinggi aku menapaki aspal menuju tempat terindah, tempatku bisa merebahkan raga yang sudah lobet, bet, bet...
Seakan tak rela jika waktu berlalu begitu saja tanpa ada “sesuatu” yang bisa dikerjakan sepulang kantor, aku pun memaksa kedua mata indahku yang tinggal 5 watt ini berjaga-jaga bersama dengan kesepuluh jari-jari lentikku ini, entah itu ngecek e-mail atau facebook, atau ngebaca buku-buku lucu, atau at least, ngedengerin lagu-lagu baru di radio handpone sebelum memejamkan mata menuju mimpi. Tujuannya?? Yah,,, sekedar menyeimbangkan otak kiri dan kanan, sekedar meregangkan otot-otot syaraf, sekedar menikmati hidup, sekedar menyadarkan kedua lubang hidung ini untuk bernafas kembali (jadi maksud loe selama di kantor loe gak sempat bernafas, getho?? helloww...). Umm, gimana yaaa,,, bisa menghabiskan waktu di kost hingga akhirnya molor dan bangun keesokan paginya, itu tuh sesuatu banget buatku, hahaha....
Dan weekend adalah satu-satunya yang dinanti-nantikan setiap kali kejenuhan menyambarku di depan PC kantor. Ntar mau jalan sama siapa ya, ke mana ya, enaknya ngapain, semua itu demi usaha untuk memulihkan kembali kegunturan hati selama lima hari sebelumnya. Tapi, kalo lagi benar-benar capek nih, pasti aku nggak akan bikin janji dengan siapa-siapa. TOLAK AJAKAN JALAN!!! (isi spanduk khayalanku di depan pintu kamar kostku) dan beberapa detik kemudian terdengarlah dari balik pintuku alunan merdu hembusan nafas pendek dan sistematis membentuk birama 4/4 dengan lagu “nina bobok-ooo-nina bobok-kalau tidak bobok digigit nyamuk...”. MODOM, MODOM... Dan, lagi-lagi, itu sesuatu banget, lho... --hehehe--
Begitu juga saat-saat pergi ke gereja di Minggu pagi. Dengan perjuangan kupaksa kedua kelopak mataku (bukan kelopak mata kakak kost kamar sebelah yaa...) menatap langit-langit kamar seperti saat jam kantor biasa. Tidak ada bangun siang. Tidak ada bantal guling. Yang ada : bangunnn!!!! Dengan grasah-grusuh, lari sana, lari sini, buka ini, buka itu, dan hasilnya Tarra!!! Let’s go to the church, bang ojek... Itulah yang terjadi kalo udah mau telat. Abang tukang ojek menjadi satu-satunya penolong bagiku (entah itu ke kantor, ke gereja, wherever...) dan setiap kali aku turun dari boncengan beliau, selembar uang cokelat bergambar Pangeran Diponegoro pun harus rela keluar dari kantong ini. Huaaa, demi, demi, dan demi, daripada telaaaattt... BUUGGHHH.
Begitulah. Seperti sebuah siklus. Banyak hal yang udah dialami setiap harinya. Yaaah, semoga saja semua itu bisa menjadi “sesuatu” yang bisa dipetik suatu saat nanti.. Teteuppp, Syahrini mode ON, hehehe...
Komentar
Posting Komentar