Mengalir, Mengalir, dan Mengalir

KDers, kira-kira apa persamaan dan perbedaaan antara Danau Galilea dan Laut Mati?
Let’s see!! Perbedaan yang paling utama pastinya adalah Danau Galilea itu danau, sedangkan Laut Mati itu laut. Tetapi, tahukah kamu, sebenarnya ada satu perbedaan penting antara keduanya yang bisa dijadikan pelajaran berharga bagi kita, khususnya orang percaya.
Mungkin kita perlu mengetahui persamaannya dulu. Persamaannya adalah Danau Galilea dan Laut Mati mendapatkan aliran air dari sumber yang sama yaitu sungai Yordan.
Lalu, bedanya? Ekositem di sekitar Danau Galilea sangat indah. Sekelilingnya ditumbuhi berbagai jenis tanaman dan banyak orang yang bermukim di sekitarnya. Ada banyak jenis ikan dan hewan air yang hidup berkembang di dalamnya. Tapi sebaliknya, Laut Mati merupakan tempat yang tidak bisa ditinggali. Tidak ada tumbuhan atau spesies yang bisa bertahan hidup di dalam maupun di sekeliling Laut Mati karena kadar garamnya yang begitu tinggi. Bukan itu saja, bau pada daerah Laut Mati juga sangat tidak sedap.
Mengapa keduanya bisa sangat berbeda, padahal sumber airnya sama? Hal ini dikarenakan danau Galilea melakukan aktivitas “menerima dan memberi”. Pasalnya, Danau Galilea meneruskan air yang diperolehnya kepada danau yang lain yang juga memanfaatkan aliran air tersebut. Sehingga air dari sungai Yordan tidak berhenti sampai di situ saja. Mengalir dan mengalir, menyebar sampai ke danau berikut-berikutnya. Tentu saja aliran tersebut bisa memberi manfaat yang lebih besar, bagi makhluk hidup yang lebih banyak pula.
Bagaimana dengan Laut Mati? Laut Mati melakukan aktivitas “menerima dan menyimpan”. Artinya saat Laut Mati menerima aliran air dari Sungai Yordan, dia tidak mengalirkannya ke mana pun. Hanya menyimpan apa yang diperolehnya untuk dirinya sendiri. Jadi, air yang masuk ke Laut Mati tidak pernah keluar lagi. Menumpuk jadi satu, tanpa ada aliran keluar. Akibatnya muncullah tumpukan bau busuk dan kadar garam yang membuat Laut Mati menjadi terlalu asin. Sayang sekali, tiada berguna.
Begitu pula dengan kita sebagai orang percaya. Danau Galilea mengajarkan bahwa seharusnya kita tidak boleh hanya bisa menerima saja, tetapi juga harus bisa memberi kepada orang lain. Tuhan Yesus selalu mengajarkan kepada kita untuk selalu mengasihi. Mengasihi erat kaitannya dengan memberi. Termasuk memberi semua yang kita punya kepada Bapa di sorga. Apa saja yang telah kita terima, baik berkat, talenta, kekayaan, kecerdasan, jangan hanya dinikmati sendiri, tetapi mari kita bagikan agar kita bisa menjadi berkat bagi orang lain.
So, KDers, di tahun yang baru ini, tahun 2011, akan ada banyak aliran-aliran baru yang akan terjadi di dalam hidup kita. Namun, biarkanlah semuanya boleh tetap mengalir, mengalir, dan mengalir. Janganlah tahan-tahan untuk diri sendiri! Biarkan menyebar sampai ke mana-mana. Agar berkat Tuhan juga boleh ada di mana-mana, bahkan ke ujung dunia sekalipun. Demi kemuliaan nama Tuhan. (GMS)

(pernah dimuat di Majalah Kingdom, rubrik Warning, edisi Januari 2011)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kangen.

Anak SD Era 90'an

Bahagia